Terungkap Sosok “Sultan” di Balik Kasus Pemerasan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer
Sebelumnya, KPK menggelar OTT pada Kamis (21/8) dini hari di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
D'On, Jakarta – Kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus bergulir dan semakin menyeret perhatian publik. Dari 11 tersangka yang telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), muncul satu nama yang mendapat sorotan khusus: Irvian Bobby Mahendro (IBM).
Bukan tanpa alasan, pria yang pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker itu dijuluki sebagai “Sultan” oleh mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG). Julukan ini bukan sekadar sebutan bercanda, melainkan cerminan posisi dan pengaruh besar yang ia miliki di lingkaran pengelolaan sertifikasi K3.
Sosok ‘Sultan’ yang Berkuasa di Balik Layar
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa julukan “Sultan” hanya dilekatkan pada satu tersangka, yakni Irvian Bobby Mahendro. Menurutnya, sebutan itu muncul karena Irvian dikenal sebagai sosok dengan “kekayaan” dan akses yang paling besar di Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker.
“IEG menyebut IBM sebagai ‘Sultan’, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwasnaker dan K3,” ungkap Setyo di Jakarta, Sabtu (24/8/2025).
Hasil penyelidikan menunjukkan, Irvian bukan hanya sekadar pejabat teknis. Ia diduga menjadi figur sentral dalam praktik pemerasan ini. Dari aliran dana yang berhasil ditelusuri, IBM disebut menerima jumlah paling besar, yakni mencapai Rp69 miliar. Angka ini membuatnya menonjol dibanding tersangka lain, sekaligus menguatkan alasan mengapa ia dianggap “Sultan” di balik kasus ini.
![]() |
Irvian Bobby Mahendro tersangka kasus Immanuel Ebenezer |
Modus Pemerasan Sertifikat K3
Skandal ini bermula dari praktik pemerasan yang dilakukan dalam proses penerbitan sertifikat K3, dokumen penting yang menjadi syarat perusahaan untuk memastikan standar keselamatan kerja. Alih-alih berjalan transparan, proses tersebut justru diduga dijadikan ladang pungli.
Sejumlah pejabat internal Kemenaker disebut menggunakan posisinya untuk memeras perusahaan yang ingin memperoleh atau memperpanjang sertifikasi. Imbalan yang diminta tidak tanggung-tanggung, mencapai puluhan miliar rupiah.
Kasus ini semakin kompleks karena melibatkan berbagai level pejabat, mulai dari subkoordinator, direktur, hingga pejabat eselon I, bahkan menjerat langsung seorang wakil menteri.
Jerat Hukum untuk Immanuel Ebenezer
Nama Immanuel Ebenezer, yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, ikut terseret dalam pusaran kasus ini. Pada 22 Agustus 2025, KPK resmi menetapkannya bersama 10 tersangka lain sebagai pihak yang diduga terlibat dalam praktik pemerasan tersebut.
Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto mencopot Ebenezer dari jabatannya. Keputusan itu diambil sebagai langkah tegas agar proses hukum berjalan tanpa intervensi politik. Ebenezer bersama 10 tersangka lain kini ditahan KPK selama 20 hari pertama, terhitung sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025 di Rutan KPK Gedung Merah Putih.
Daftar Lengkap Tersangka
Berikut identitas 11 tersangka yang diumumkan KPK berdasarkan jabatan mereka saat kasus terjadi:
- Irvian Bobby Mahendro (IBM) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker (2022–2025)
- Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH) – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Kemenaker (2022–sekarang)
- Subhan (SB) – Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 Kemenaker (2020–2025)
- Anitasari Kusumawati (AK) – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Kemenaker (2020–2025)
- Fahrurozi (FRZ) – Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker (Maret–Agustus 2025)
- Hery Sutanto (HS) – Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker (2021–Februari 2025)
- Sekarsari Kartika Putri (SKP) – Subkoordinator di Kemenaker
- Supriadi (SUP) – Koordinator di Kemenaker
- Temurila (TEM) – Pihak swasta, PT KEM Indonesia
- Miki Mahfud (MM) – Pihak swasta, PT KEM Indonesia
- Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan
Dampak Kasus: Guncangan di Tubuh Kemenaker
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi Kementerian Ketenagakerjaan. Program sertifikasi K3 yang seharusnya menjamin keselamatan pekerja justru dijadikan ladang korupsi. Para pejabat yang semestinya melindungi pekerja malah terjebak dalam praktik pemerasan yang merusak kredibilitas lembaga.
Selain itu, keterlibatan seorang wakil menteri menambah dimensi politik dalam kasus ini. Publik mempertanyakan bagaimana sistem pengawasan di kementerian bisa begitu lemah sehingga praktik pemerasan bernilai fantastis ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa terendus.
Catatan Akhir
Kasus pemerasan K3 ini mengingatkan publik bahwa korupsi di sektor ketenagakerjaan bukan sekadar persoalan uang, melainkan menyangkut keselamatan jutaan pekerja di Indonesia. Julukan “Sultan” yang melekat pada Irvian Bobby Mahendro bukan hanya sindiran, tetapi juga simbol betapa kuatnya cengkeraman uang dalam birokrasi.
Kini, semua mata tertuju pada KPK. Apakah lembaga antirasuah ini mampu membongkar seluruh jaringan yang terlibat dan memastikan bahwa skandal “Sultan K3” benar-benar menjadi pintu masuk untuk membersihkan praktik korupsi di Kemenaker?
(L6)
#ImmanuelEbenezer #Hukum #Pemerasan #KPK #Wamenaker