Pimpinan DPRD Dharmasraya Apresiasi Polres dalam Penegakan Hukum PETI, Tekankan Pentingnya Kesadaran Bersama
Pimpinan DPRD Kabupaten Dharmasraya, Ade Sudarman, S.Pd (Dok: Ist)
D'On, Dharmasraya – Pimpinan DPRD Kabupaten Dharmasraya, Ade Sudarman, S.Pd., memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres Dharmasraya atas langkah tegas yang dilakukan dalam menindak aktivitas Penambangan Tanpa Izin (PETI) di wilayahnya. Menurutnya, tindakan aparat kepolisian tersebut tidak hanya sebatas menjalankan tugas penegakan hukum, tetapi juga merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan serta masa depan kesejahteraan masyarakat.
PETI, Masalah Serius Bagi Lingkungan dan Kehidupan Warga
Ade menegaskan bahwa praktik pertambangan ilegal bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan ancaman nyata terhadap ekosistem. Aktivitas PETI seringkali meninggalkan jejak kerusakan serius, mulai dari pencemaran air sungai akibat merkuri, rusaknya struktur tanah dan hutan, hingga berkurangnya produktivitas lahan pertanian masyarakat.
“Dampak PETI sangat luas, bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada alam. Sungai tercemar, sawah dan ladang rusak, bahkan kesehatan warga bisa terganggu akibat limbah bahan kimia,” ungkap Ade pada Kamis (21/8).
Ia menilai, langkah tegas kepolisian yang melakukan operasi penertiban merupakan upaya penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam Dharmasraya, agar tidak habis atau rusak akibat eksploitasi tanpa kendali.
Penegakan Hukum yang Harus Didukung Semua Pihak
Sebagai Ketua DPRD, Ade menekankan bahwa keberhasilan pemberantasan PETI tidak bisa hanya dibebankan kepada kepolisian semata. Peran serta masyarakat dan dukungan pemerintah daerah juga sangat diperlukan.
“Penegakan hukum yang dilakukan Polres Dharmasraya harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Tanpa kesadaran masyarakat, sulit untuk menyelesaikan persoalan ini. Kita ingin pembangunan daerah berjalan baik, tapi harus berkelanjutan. Lingkungan harus tetap terjaga,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai bahaya PETI, sekaligus dorongan untuk mencari alternatif mata pencaharian yang lebih ramah lingkungan. “Kalau masyarakat masih tergiur keuntungan sesaat dari PETI, maka kerusakan akan terus terjadi. Karena itu, kesadaran dan kepedulian bersama adalah kunci,” tambahnya.
Menggagas Sinergi Pembangunan dan Pelestarian Alam
Ade juga mengingatkan bahwa menjaga lingkungan sama halnya dengan menjaga masa depan daerah. Kabupaten Dharmasraya memiliki potensi sumber daya alam yang besar, namun jika dikelola secara serampangan melalui aktivitas ilegal, maka generasi mendatang yang akan menanggung kerugian.
“Operasi penertiban PETI yang dilakukan Polres bukan untuk menghambat mata pencaharian warga, melainkan melindungi mereka agar tidak merugi di masa depan. Kita ingin Dharmasraya terus berkembang, tapi pembangunan itu harus sejalan dengan pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat regulasi, serta membuka peluang ekonomi yang legal dan berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan begitu, warga tidak lagi terjerumus dalam aktivitas pertambangan ilegal yang merugikan banyak pihak.
Harapan untuk Dharmasraya yang Lebih Baik
Sebagai penutup, Ade menyampaikan optimisme bahwa dengan langkah tegas aparat kepolisian, dukungan pemerintah, serta kesadaran masyarakat, persoalan PETI bisa diselesaikan. Harapannya, Dharmasraya dapat tumbuh sebagai daerah yang maju secara ekonomi, sekaligus tetap menjaga kelestarian alamnya.
“Lingkungan adalah warisan berharga untuk anak cucu kita. Jika hari ini kita tidak menjaga, maka kita sedang mewariskan kerusakan. Mari bersama-sama mendukung langkah Polres Dharmasraya, demi masa depan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan,” tutupnya penuh harap.
(Papa Juan)
#PETI #Dharmasraya #TambangIlegal