Breaking News

Meresahkan Warga dan Rusak Kendaraan Pengendara, Tunawisma Agresif di Simpang Lubeg Akhirnya Ditangkap!

Meresahkan Pengendara di Kawasan Lubeg, Tunawisma Agresif Diciduk Tim Klewang Polresta Padang (Dok: Seputar Padang II)

D'On, Padang –
Aksi seorang tunawisma yang selama ini meresahkan pengendara di kawasan Simpang Lubeg, Kota Padang, akhirnya berakhir di tangan aparat. Pria berusia 29 tahun bernama Suanto Batubara diamankan oleh Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang, setelah aksinya memaksa-maksa meminta uang kepada pengendara dan merusak kendaraan warga yang menolak, membuat keresahan publik semakin tak terbendung.

Penangkapan dilakukan pada Sabtu malam (2/8/2025), di bawah komando langsung Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol M. Yasin, S.I.K., M.A.P., setelah menerima banyak laporan dan keluhan dari masyarakat.

Aksi Mengemis yang Berubah Menjadi Ancaman

Berdasarkan keterangan polisi dan sejumlah saksi mata, Suanto bukan sekadar mengemis. Ia kerap berdiri di sekitar lampu merah Simpang Lubeg, menyasar pengendara yang tengah berhenti. Dengan wajah kotor dan pakaian lusuh, ia akan mengetuk kaca mobil atau mendekati pengendara motor, lalu memaksa agar diberi uang.

Namun yang membuat warga benar-benar ketakutan, adalah tindakannya ketika permintaannya ditolak. “Kalau kita nggak kasih, dia bisa maki-maki bahkan sampai menendang motor atau menggores mobil pakai kunci. Saya sendiri pernah hampir jatuh waktu dia tarik spion motor saya,” ujar Rini, seorang pengendara ojek online yang kerap melintas di lokasi.

Pengakuan Mengejutkan: Uang Buat Narkoba dan Judi Online

Saat diamankan dan dimintai keterangan di Mapolresta Padang, Suanto membuat pengakuan yang mengejutkan. Uang hasil mengemis yang ia kumpulkan setiap hari, ternyata bukan untuk kebutuhan makan atau tempat tinggal, melainkan digunakan untuk membeli narkoba jenis sabu dan bermain judi online.

“Setiap hari bisa dapat seratus sampai dua ratus ribu. Kalau lagi ramai, lebih dari itu. Tapi habis juga buat beli sabu dan main slot,” aku Suanto di hadapan penyidik.

Pengakuan ini memperjelas kekhawatiran masyarakat bahwa tindakan kriminal dan penyimpangan sosial yang dilakukan oleh tunawisma seperti Suanto bukan hanya sekadar urusan sosial, melainkan sudah masuk ranah pidana yang membahayakan.

Gerak Cepat Polisi Tuai Apresiasi Warga

Warga sekitar dan para pengendara yang kerap melintas di Simpang Lubeg menyampaikan rasa lega dan apresiasi kepada kepolisian, khususnya Tim Klewang Polresta Padang. Aksi Suanto memang sudah berlangsung cukup lama, dan semakin lama semakin brutal.

“Terima kasih banyak kepada polisi, khususnya Tim Klewang. Kami sudah resah, takut setiap lewat sana. Bukan hanya mengganggu, dia bisa membuat orang celaka,” kata Doni, seorang sopir angkutan kota.

Penangkapan ini menjadi contoh nyata bagaimana gangguan kecil di jalan bisa berkembang menjadi potensi ancaman serius, terutama jika pelaku terbukti terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya.

Langkah Lanjutan: Penyelidikan Lebih Lanjut dan Penanganan Rehabilitatif

Menurut Kompol M. Yasin, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Suanto, termasuk menyelidiki kemungkinan adanya jaringan narkoba atau aktivitas judi online yang lebih luas di balik pengakuannya.

“Yang bersangkutan sudah kami amankan dan saat ini dalam proses pendalaman. Kami juga berkoordinasi dengan instansi sosial, karena ada kemungkinan ia perlu direhabilitasi. Tapi proses hukum tetap berjalan,” ujar Kompol Yasin.

Peringatan bagi Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Kejadian ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi pemerintah kota dan aparat terkait, untuk tidak menyepelekan keberadaan tunawisma di ruang publik, apalagi yang sudah menunjukkan perilaku menyimpang. Perlunya pengawasan, pendataan, serta program penanganan yang serius terhadap para gelandangan dan pengemis, agar tidak menjadi bom waktu yang membahayakan warga.

Kisah Suanto Batubara bukan hanya soal tunawisma yang agresif—melainkan potret gelap dari sisi kota yang tak boleh diabaikan. Antara kebutuhan sosial dan penegakan hukum, harus ada keseimbangan agar kota tetap aman dan manusiawi. Langkah tegas Polresta Padang patut diapresiasi, namun tantangan ke depan masih panjang: bagaimana mencegah agar Simpang Lubeg dan kawasan lain tidak kembali menjadi tempat munculnya "teror jalanan" serupa.

(Mond)

#Viral #Kejahatan #Kriminal #Padang