Breaking News

Mayjen Arief Gajah Mada, Aspres KSAD yang Kini Jadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol

Mayjen Arief Gajah Mada. Foto: Instagram/@ariefgajahmada92

D'On, Jakarta
– Tonggak sejarah baru tercatat dalam tubuh TNI Angkatan Darat. Melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025, Mayjen TNI Arief Gajah Mada resmi ditunjuk menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XX/Tuanku Imam Bonjol, sebuah kodam baru yang membawahi wilayah Sumatera Barat dan Jambi.

Keputusan tersebut ditandatangani langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada 6 Agustus 2025.

Pengangkatan ini sekaligus menandai peran penting Mayjen Arief sebagai pejabat perdana di Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol. Sebelumnya, perwira tinggi lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 ini menjabat sebagai Asisten Presiden (Aspres) KSAD, mendampingi langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak  yang merupakan rekan satu angkatannya.

Karier Panjang Seorang Prajurit

Nama Mayjen Arief Gajah Mada sudah tak asing di jajaran TNI AD. Perjalanan kariernya menampilkan perpaduan pengalaman lapangan dan jabatan strategis di berbagai komando.

Berikut deretan jabatan yang pernah diembannya:

  • Pabandya Binpers Spersdam Jaya – Mengawali peran di bidang pembinaan personel.
  • Danyonif Mekanis 202/Tajimalela – Memimpin batalyon yang menjadi ujung tombak manuver mekanis.
  • Dandim 0621/Kabupaten Bogor – Mengawal keamanan dan pembinaan teritorial di wilayah penyangga ibu kota.
  • Aspers Kasdam XVI/Pattimura – Berkiprah di Maluku, wilayah strategis dengan tantangan geografis yang kompleks.
  • Paban VI/Binpers PNS Spers TNI – Mengatur kebijakan pembinaan personel sipil di lingkungan TNI.
  • Danrem 032/Wirabraja – Memimpin komando resort militer yang membawahi Sumbar, menjadi bekal berharga sebelum memimpin Kodam baru.
  • Waaspers Kasad Bidang Binwatpers – Wakil asisten personel KSAD yang mengatur pembinaan dan penempatan perwira.
  • Dirter Pusterad – Direktur teritorial Pusat Teritorial Angkatan Darat.
  • Aspers Kasad – Jabatan strategis yang menempatkannya dekat dengan pengambilan kebijakan tertinggi di TNI AD.

Rangkaian jabatan itu menunjukkan pengalaman Mayjen Arief yang luas, mulai dari pasukan tempur, pembinaan wilayah, hingga pengelolaan strategi personel.

Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol: Memperpendek Jalur Komando

Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol adalah bagian dari program restrukturisasi besar TNI untuk menghadapi tantangan keamanan terkini. Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, pembentukan kodam baru ini bertujuan memperpendek jalur birokrasi dan meningkatkan efektivitas komando.

Sebelumnya, wilayah Sumbar dan Jambi masuk dalam wilayah Kodam I/Bukit Barisan, yang membawahi empat provinsi sekaligus. Hal ini, menurut Kristomei, membebani sistem komando dan kendali.

“Bisa dibayangkan, seorang Panglima Kodam membawahi 4 provinsi. Untuk komando dan kendali, itu terlalu luas dan terlalu jauh. Terlalu banyak yang harus diurus,” ujarnya usai gladi bersih Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Jawa Barat, Jumat (8/8).

Kristomei mencontohkan, Korem di Riau sebelumnya harus berkoordinasi dengan Pangdam di Medan, yang jaraknya jauh dan prosesnya memakan waktu. Dengan adanya kodam baru, koordinasi akan lebih cepat dan tepat.

Tantangan Pangdam Perdana

Sebagai Pangdam perdana, Mayjen Arief menghadapi tugas ganda: membangun struktur organisasi Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol dari nol dan memastikan stabilitas keamanan di wilayahnya.
Ia harus membentuk satuan-satuan baru, mengatur penempatan personel, membangun sarana prasarana, serta merancang strategi teritorial yang sesuai dengan karakteristik daerah Sumbar dan Jambi — wilayah yang dikenal memiliki kontur geografis bervariasi, mulai dari pegunungan Bukit Barisan hingga pesisir pantai barat Sumatra.

Selain itu, tantangan nonmiliter seperti penanggulangan bencana alam, penguatan ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat juga akan menjadi bagian dari tugasnya, sejalan dengan peran TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Catatan Sejarah

Pembentukan Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol juga menjadi momen bersejarah bagi TNI AD, mengingat penamaan kodam ini mengangkat nama pahlawan nasional dari Sumbar, Tuanku Imam Bonjol, tokoh pejuang Perang Padri yang terkenal gigih melawan penjajahan Belanda.

Bagi Mayjen Arief, memimpin kodam dengan nama besar tersebut tentu menjadi amanah besar sekaligus kebanggaan. Dengan pengalaman panjang di dunia militer dan pemahaman mendalam terhadap karakter masyarakat Sumbar, terutama dari pengalamannya memimpin Korem 032/Wirabraja, ia diharapkan mampu membawa Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol menjadi kekuatan yang tangguh dan responsif.

(Mond)

#KodamXXTuankuImamBonjol #TNI #Militer