Breaking News

KSAD Jenderal Maruli Kenang Marsma Fajar Adriyanto: Figur Teladan Keluarga Dirgantara yang Kini Telah Terbang Abadi

Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak usai melayat di rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto di Komplek TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025). Foto: Fadhil Pramudya

D'On, Jakarta —
Suasana duka menyelimuti Kompleks TNI AU di Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8). Sejumlah tokoh penting dari lingkungan TNI dan masyarakat dirgantara datang silih berganti ke rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto, perwira tinggi Angkatan Udara yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih di Bogor.

Salah satu sosok yang turut hadir dan mengenang almarhum dengan penuh rasa kehilangan adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Dalam keterangannya kepada awak media, Maruli tak hanya menyampaikan duka, tetapi juga menggambarkan sosok Fajar sebagai pribadi yang begitu membumi, sekaligus menjadi figur sentral dalam dunia kedirgantaraan Indonesia.

"Yang saya dengar, beliau sedang membentuk sebuah komunitas pecinta penerbangan olahraga dirgantara. Semangat dan antusiasmenya tinggi. Di kalangan keluarga besar dirgantara, beliau adalah figur penting, sosok inspiratif," ujar Maruli.

Ia mengenang Fajar bukan hanya sebagai seorang kolega, tapi juga sahabat dekat yang penuh semangat berdiskusi tentang dunia penerbangan. Keduanya kerap bertukar pikiran, berbagi waktu, dan membangun impian tentang masa depan dirgantara Indonesia.

"Kami teman baik. Sering berkumpul, berdiskusi, bercerita. Terutama tentang dunia kedirgantaraan yang memang jadi passion beliau. Karena sama-sama di Jakarta, kami jadi sering bertemu," kenangnya dengan nada lirih.

Namun kini, sosok itu telah tiada. Fajar meninggal dunia setelah pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 yang ia kemudikan jatuh di kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi. Pesawat dengan nomor registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) itu diawaki oleh Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni Ahmad sebagai kopilot.

Pesawat dilaporkan hilang kontak pada pukul 09.19 WIB. Beberapa jam kemudian, bangkai pesawat ditemukan di sekitar area TPU Astana, Ciampea. Fajar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto, Kemang, Bogor, namun nyawanya tak tertolong. Sementara Roni Ahmad mengalami luka berat dan kini dalam perawatan intensif.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadyana, menyatakan bahwa penyebab jatuhnya pesawat masih dalam proses investigasi. Tim ahli telah diterjunkan ke lokasi untuk mengungkap faktor teknis maupun non-teknis yang memicu kecelakaan tragis ini.

Figur yang Membangun Jembatan Dirgantara

Marsma TNI Fajar Adriyanto bukanlah nama asing di kalangan TNI AU maupun komunitas penerbangan Indonesia. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai perwira yang tidak hanya cakap dalam menjalankan tugas-tugas militer, tetapi juga giat mempromosikan dan membangun budaya kedirgantaraan di masyarakat sipil.

Melalui FASI dan sejumlah inisiatif lain, Fajar mencoba merangkul berbagai kalangan dari militer, pelajar, hingga penggiat olahraga udara untuk mencintai dunia penerbangan. Ia percaya bahwa dirgantara bukan hanya milik militer, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia.

"Kami kehilangan salah satu yang terbaik dari Angkatan Udara," ucap Jenderal Maruli. "Ini kecelakaan, musibah. Tapi kami berharap ini menjadi pembelajaran penting bagi kami dan semua prajurit TNI, agar lebih waspada dalam menjalankan setiap misi."

Para Tokoh TNI dan Pejabat Tinggi Melayat

Suasana haru menyelimuti rumah duka. Sekitar pukul 15.20 WIB, jenazah Marsma Fajar tiba dari Bogor. Sejumlah tokoh dan jenderal tampak hadir memberikan penghormatan terakhir.

Selain KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, tampak juga Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Wakasau Marsdya TNI Tedi Rizalihadi, serta sejumlah mantan Kepala Staf TNI AU seperti Marsekal TNI (Purn.) Agus Supriatna dan Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo.

Turut hadir pula tokoh-tokoh nasional lintas instansi, termasuk eks Wakapolri Komjen Pol (Purn.) Nanan Soekarna, eks Panglima TNI Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto, dan Wamenhan Marsdya TNI (Purn.) Donny Ermawan. Dari Mabes TNI juga hadir Kasum TNI Letjen TNI Richard Taruli H. Tampubolon.

Kehadiran para jenderal lintas matra itu mencerminkan betapa sosok Fajar dihormati dan dicintai, bukan hanya sebagai prajurit, tetapi sebagai manusia yang memberi warna dalam persahabatan dan semangat kedirgantaraan.

Akan Dimakamkan di Tanah Kelahiran

Rencananya, almarhum Marsma TNI Fajar Adriyanto akan dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin (4/8). Sebelumnya, jenazah akan dibawa menggunakan pesawat Hercules menuju Malang, sebelum diteruskan perjalanan darat ke tempat peristirahatan terakhir.

Duka yang mendalam masih menggema, namun semangat yang ditinggalkan Fajar akan terus terbang tinggi. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai perwira langit, figur yang menyatukan langit dan bumi melalui cinta tanpa batas pada dunia dirgantara.

Selamat jalan, Marsma TNI Fajar Adriyanto. Jejakmu akan terus menginspirasi, dan semangatmu akan terbang abadi bersama sayap-sayap langit Indonesia.

(Mond)

#Peristiwa #PesawatLatihJatuh #TNIAU #MarsmaTNIFajarAdriyanto