Kenneth Trevi: Anak Berkebutuhan Khusus yang Menjawab Mimpinya dengan Lagu
Kenneth Trevi melampaui batas disleksia, mewujudkan mimpi jadi penyanyi profesional. (Dok. Istimewa)
D'On, Bandung — Di balik setiap nada yang mengalun indah, kadang terselip cerita yang lebih nyaring dari musik itu sendiri. Begitulah kisah Kenneth Trevi, remaja asal Bandung yang bukan hanya dikenal sebagai penyanyi muda berbakat, tetapi juga sebagai penyintas berbagai tantangan neurologis yang mengiringi setiap langkah kecilnya menuju panggung besar.
Lahir pada 23 Oktober 2012, Kenneth adalah putra dari pasangan Hendri Luis (asal Bandung) dan Yuly (lahir di Medan dan besar di Padang). Sejak kecil, ia telah menjalani kehidupan yang tak biasa. Saat teman-teman seusianya mulai belajar berbicara dengan lancar, Kenneth justru menghadapi dunia dengan hambatan bahasa yang mengurung ekspresinya. Saat anak lain mulai menggambar impian, Kenneth tengah berjuang memahami suara dunia.
Namun, di balik keterbatasan itu, ada satu suara yang menuntunnya keluar dari keheningan musik.
Awal yang Spontan, Awal yang Mengubah Segalanya
Cerita Kenneth di dunia tarik suara dimulai secara spontan saat usianya 9 tahun. Kala itu, ia mengikuti audisi vokalis band di sekolahnya, Lentera Bangsa School, tanpa pernah tahu bahwa keputusan itu akan mengubah jalan hidupnya.
“Waktu itu dia belum pernah nyanyi sebelumnya. Tapi keberanian dan rasa ingin tahunya begitu besar,” ujar sang ibu, Yuly.
Keberaniannya berbuah manis. Suaranya mencuri perhatian para juri, dan Kenneth pun resmi menjadi vokalis band sekolah. Melihat potensi tersembunyi itu, Yuly segera menawarkan pelatihan vokal. Tanpa ragu, Kenneth menyambutnya. Bagi dia, bernyanyi bukan sekadar kegiatan, tapi cara baru untuk berbicara kepada dunia.
Tantangan di Balik Nada: Bukan Sekadar Disleksia
Namun di balik geliat mimpi, Kenneth menghadapi medan yang tak mudah. Ia hidup dengan disleksia dan sejumlah gangguan neurologis kompleks—mulai dari gangguan bahasa ekspresif, kesulitan sosial-emosional, gangguan komunikasi fungsional, hingga masalah perilaku. Tantangan yang membuat hal-hal sederhana, seperti memahami lirik lagu atau menjiwai emosi musik, menjadi sangat rumit baginya.
“Kesulitan memahami makna lagu membuat aku jadi susah menjiwai. Akibatnya, penampilan live-ku sering dianggap aneh atau tidak maksimal,” ungkap Kenneth dengan jujur.
Ia juga berjuang mengatasi anxiety disorder, kesulitan dalam fleksibilitas berpikir, serta kelelahan mental akibat terlalu banyak suara di sekelilingnya—hal yang sering membuatnya terlihat kaku, bahkan canggung di atas panggung.
Namun, Kenneth tidak menyerah. Ia terus melangkah, satu demi satu, walau perlahan. Ia belajar bahwa proses adalah bagian dari keberanian.
“Aku harus terus sedikit demi sedikit memperbaiki diri, walau tidak mudah. Tapi aku berharap akan selalu ada orang-orang yang bersedia mencarikan strategi terbaik buatku,” kata Kenneth dengan penuh harap.
Superkids, Senada Digital, dan Titik Balik Seorang Pejuang
Perjalanan Kenneth menemukan titik terang saat ia bergabung dengan program Superkids Bandung, dan kemudian masuk ke Senada Digital Records, label musik independen yang menjadi rumah bagi musisi muda dengan kebutuhan khusus.
Di bawah bimbingan tim kreatif, guru vokal, dokter, dan terapis, Kenneth mulai merekam lagu, membangun rasa percaya diri, dan perlahan mengekspresikan jiwanya lewat musik.
“Kalau lihat video aku dari awal gabung sampai sekarang, aku memang masih terlihat berbeda. Tapi aku bertumbuh,” ujar Kenneth mantap.
Setiap rekaman menjadi latihan tidak hanya untuk vokal, tetapi juga untuk kepercayaan dirinya. Setiap lagu yang dirilis adalah batu pijakan baru menuju mimpinya menjadi penyanyi profesional. Dan kini, dengan dukungan tim dan keluarga, Kenneth pun resmi merilis karya orisinal lewat Senada Digital Records.
Di Balik Anak Hebat, Ada Ibu yang Tak Pernah Menyerah
Bagi Yuly, ibunda Kenneth, perjalanan ini adalah ladang air mata dan doa. Sejak Kenneth berusia 13 bulan, ia sudah merasakan ada yang berbeda. Di usia 18 bulan, Kenneth mulai menjalani terapi intensif yang tak kunjung berhenti hingga kini.
“Dari awal kami tahu, akan sangat sulit bagi Kenneth menjalani akademik dan talenta secara bersamaan. Tapi saat melihat dia bisa memainkan lagu di keyboard hanya dengan mendengar, aku percaya ini adalah anugerah Tuhan yang tidak boleh disia-siakan,” kisah Yuly dengan mata berkaca.
Yuly belajar menerima. Bukan untuk menyerah, melainkan untuk menyesuaikan langkah. Ia berhenti memaksakan Kenneth mengejar semua hal, dan memilih fokus pada satu hal yang membuat anaknya hidup: musik.
“Yang sebenarnya butuh dukungan itu malah aku, bukan Kenneth. Dia selalu bilang: Aku Bisa,” ujarnya dengan suara lirih tapi penuh kekuatan.
Dukungan Total dari Senada Digital: Inklusi Bukan Wacana
Rulli Aryanto, pendiri sekaligus produser Senada Digital Records, menegaskan bahwa perjalanan Kenneth adalah kisah luar biasa tentang kesabaran, konsistensi, dan keyakinan.
“Proses dari lagu pertama hingga album saat ini penuh perjuangan. Tapi itu justru yang menjadi fondasi kuat untuk bertahan di industri musik,” kata Rulli.
Senada Digital tidak hanya menjadi label musik—mereka hadir dengan pendekatan holistik. Dari sisi medis, Kenneth didampingi oleh terapis dan dokter. Dari sisi kreatif, ada guru vokal, pengarah produksi, dan tim musik yang mendampingi dengan empati dan kesabaran.
“Kehadiran figur seperti Kenneth sangat penting. Ia jadi bukti bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berkarya dan memberi makna bagi orang lain. Fokus kita adalah pada kelebihan, bukan kekurangan,” tambah Rulli.
Kenneth Trevi: Dari Sunyi ke Simfoni
Kini, Kenneth bukan sekadar penyanyi. Ia adalah simbol harapan, keteguhan, dan keberanian untuk bermimpi meski dunia tak selalu ramah. Suaranya bukan hanya terdengar di speaker—tapi menggema di hati mereka yang tengah berjuang dalam kesunyian.
“Tetap semangat, tetap berjuang, tetap berusaha dan berdoa. Akan selalu ada harapan di tengah ketidakmungkinan,” pesan Kenneth, seolah ingin menggenggam tangan siapa pun yang pernah merasa tidak mampu.
Langkah Kenneth masih panjang. Tapi yang pasti, ia telah menjadi lebih dari sekadar penyanyi. Ia telah menjadi inspirasi.
Simak lebih dekat karya dan aktivitas Kenneth Trevi di dunia musik melalui kanal resminya di YouTube:
🔗 https://www.youtube.com/channel/UCbfzveFof6seZA2KLjl1XMQ
(Mond)
#Musik #Entertaiment #Bandung #Disleksia