Hujan Deras Lumpuhkan Jalan Delima Ujung Gurun – Drainase Mampet, Kendaraan Warga Tumbang di Tengah Genangan
D'On, Padang – Langit Padang menghitam sejak siang, lalu runtuh dalam derasnya hujan yang tak henti-hentinya mengguyur kota sejak pukul 13.00 WIB hingga saat ini. Air turun bak ditumpahkan dari langit, menimpa atap rumah, membasahi jalan, dan memukul-mukul dedaunan dengan ritme yang nyaris tak memberi jeda.
Menjelang sore, pantauan dirgantaraonline.co.id di kawasan Jalan Delima di Kelurahan Ujung Gurun berubah menjadi lautan cokelat keruh. Genangan setinggi lutut orang dewasa meluas menutup seluruh badan jalan. Air yang seharusnya mengalir ke selokan malah terperangkap, berputar-putar tanpa arah, karena saluran drainase di sisi jalan mampet oleh sedimen dan sampah yang sudah lama menumpuk.
Di tengah hujan yang terus mengguyur, terdengar suara batuk-batuk mesin sepeda motor yang mencoba menerjang banjir. Satu per satu kendaraan berhenti, mogok, dan pasrah didorong ke tepi jalan. Hendri (51), warga Kuranji, menjadi salah satu korbannya.
Dengan baju yang sudah basah kuyup dan wajah kesal, ia mendorong motornya yang baru saja mati di tengah genangan. “Saya sudah pelan-pelan, tapi airnya tinggi sekali. Mesin motor langsung mati, padahal baru saja diservis,” keluhnya sambil membungkuk, menguras air dari knalpot. “Ini bukan pertama kali, tiap hujan deras di sini pasti begini. Drainase tak pernah dibersihkan.”
Sementara itu, di tepi jalan, beberapa pedagang menatap pasrah lapak mereka yang sepi pembeli. Seorang ibu yang berteduh di bawah payung besar menggerutu, “Kalau drainasenya bagus, air cepat surut. Tapi ini mampet, sedikit saja hujan langsung banjir.”
Arus lalu lintas kacau. Mobil-mobil melaju pelan, menciptakan gelombang kecil yang memukul kaki pengendara motor yang sedang menuntun kendaraannya. Sesekali terdengar suara klakson panjang dari pengemudi yang tak sabar, bercampur dengan bunyi cipratan air.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang sejak pagi sebenarnya telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Sumatera Barat. Namun, tanpa perbaikan sistem drainase, peringatan itu hanya berarti satu hal bagi warga Ujung Gurun: bersiap-siap menghadapi banjir.
Hari ini, hujan deras kembali membuktikan kelemahan infrastruktur kota. Dan jika lubang-lubang drainase itu tetap dibiarkan tersumbat, warga yakin pemandangan seperti ini akan terus menjadi “rutinitas” setiap kali langit Padang mengamuk.
(Mond)
#Banjir #Padang #Peristiwa