Hari Ketiga Aksi Buruh PT BSI: Wamenaker Turun Tangan, Ultimatum Keras untuk Perusahaan
Wamenaker, Emmanuel Ebenezer Gerungan ketika memberikan arahan kepada buruh PT BSI yang berdemonstrasi, Kamis (7/8).(zoe/sindotime)
D'On, Padang Pariaman – Ketegangan yang telah membara selama dua hari terakhir di kawasan industri PT Bumi Sarimas Indonesia (BSI), akhirnya menarik perhatian pemerintah pusat. Pada hari ketiga aksi demonstrasi, Kamis (7/8), Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Emmanuel Ebenezer Gerungan hadir langsung di lokasi, membawa pesan tegas: negara hadir membela hak buruh.
Didampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, serta sejumlah anggota DPRD Padang Pariaman, Wamenaker terjun langsung ke lapangan untuk menjadi penengah dalam krisis hubungan industrial yang telah menimbulkan gejolak sosial dan kemanusiaan. Aksi protes buruh ini dipicu oleh empat bulan tunggakan gaji yang belum dibayarkan perusahaan, membuat ratusan pekerja terpuruk dalam penderitaan ekonomi.
Pertemuan Tertutup, Janji yang Direkam Pemerintah
Dalam kunjungannya, Emmanuel Gerungan melakukan pertemuan tertutup dengan manajemen PT BSI. Hasilnya, perusahaan berjanji akan melunasi seluruh kewajiban kepada para buruh paling lambat akhir bulan ini. Namun, Wamenaker menegaskan, janji tersebut bukan sekadar kepada pekerja, tetapi kini telah menjadi komitmen formal kepada pemerintah.
“Tadi kami sudah bertemu dengan pihak manajemen. Mereka berjanji akan segera menunaikan kewajibannya. Tapi kami tidak akan lepas pengawasan. Kami akan kejar mereka kalau main-main dengan janji ini,” ujar Emmanuel dengan nada serius usai dialog.
Ia juga mengingatkan bahwa jika perusahaan mengingkari komitmennya, maka Kementerian Ketenagakerjaan tidak segan membawa kasus ini ke ranah hukum. Dalam pernyataannya yang keras, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan hak buruh diabaikan.
“Kalau mereka main-main sama kita, kita akan uber mereka. Kita akan laporkan ke penegak hukum. Ini bukan omong kosong. Ini soal prinsip keberpihakan,” tegasnya.
Derita Buruh, Air Mata di Balik Tuntutan
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy yang turut hadir dalam dialog, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas derita para buruh yang kini bukan hanya kehilangan penghasilan, tetapi juga runtuhnya kehidupan pribadi.
“Ada buruh yang sampai dicerai istrinya, ada juga yang ditinggal anak-anaknya. Ini bukan sekadar soal uang. Ini soal manusia, soal keluarga yang hancur karena kelalaian perusahaan,” ujar Vasko dengan suara bergetar.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa buruh yang hadir bukan hanya menuntut gaji, tapi juga membawa luka dan kehilangan yang dalam. Ia meminta perusahaan untuk tidak lagi bersembunyi di balik janji, tapi menunjukkan itikad nyata.
“Saya tidak mau dengar sekadar janji-janji lagi. Kalau indak panuah ka ateh, panuah ka bawah, berikan sesuatu hari ini juga. Minimal ada yang bisa dibawa pulang oleh para pekerja untuk makan keluarganya,” ujarnya lantang.
PT BSI: Kebanggaan yang Terancam Tumbang
PT Bumi Sarimas Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan unggulan di Sumatera Barat, dengan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal. Namun kini, citra itu mulai tercoreng oleh kasus tunggakan gaji yang telah membuat ratusan pekerja hidup dalam ketidakpastian. Sementara produksi terus berlangsung, para buruh terpaksa bertahan dengan perut kosong dan beban mental berat.
Pemerintah daerah berharap konflik ini bisa segera diselesaikan tanpa mengorbankan masa depan perusahaan dan nasib para buruh.
“Kami ingin PT BSI tetap berjalan, tetap menjadi kebanggaan Sumbar. Tapi itu tidak boleh dibayar dengan mengorbankan buruh. Harus ada solusi yang terbaik, dan itu dimulai dengan membayar hak-hak pekerja,” tegas Vasko.
Sinyal Tegas dari Negara
Kehadiran langsung Wamenaker di tengah-tengah buruh adalah sinyal kuat bahwa negara tidak akan membiarkan pelanggaran hak tenaga kerja berlangsung diam-diam. Ini menjadi contoh bahwa pemerintah siap turun tangan dalam konflik industrial, terutama ketika menyangkut nasib banyak keluarga.
Kini, semua mata tertuju pada PT BSI. Apakah perusahaan benar-benar akan menepati janji hingga akhir bulan ini? Atau justru menambah daftar panjang perusahaan yang abai terhadap pekerjanya?
Yang jelas, Emmanuel Gerungan telah meletakkan peringatan keras di meja direksi PT BSI. Dan jika janji kembali dikhianati, maka negara akan bergerak—bukan lagi dengan kata-kata, tapi dengan langkah hukum.
(Mond)
#PTBSI #DemoBuruh #SumateraBarat