Breaking News

Wagub Sumbar soal Perusakan Rumah Doa: Pasti Ada Sebabnya!

Wagub Sumbar Vasko Ruseimy (Dok: Adpsb)

D'On, Padang —
Peristiwa pengrusakan sebuah rumah doa di Kota Padang, Sumatera Barat, belum lama ini mengguncang ketenangan masyarakat dan menyita perhatian publik secara nasional. Aksi tersebut tidak hanya memicu keprihatinan, tetapi juga memunculkan kekhawatiran soal toleransi antarumat beragama di ranah Minang, sebuah daerah yang selama ini dikenal dengan kearifan lokal yang menjunjung tinggi harmoni sosial.

Di tengah memanasnya opini publik, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, yang akrab disapa Uda Vasko, angkat bicara. Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Senin, 28 Juli 2025, Uda Vasko menyampaikan pernyataan tegas, penuh empati, dan seruan damai bagi seluruh elemen masyarakat.

“Ada Asap, Pasti Ada Api”

Mengawali pernyataannya, Uda Vasko mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru dalam menilai, namun tetap menolak segala bentuk kekerasan.

Ada asap, pasti ada api. Kejadian ini tentu memiliki penyebab, dan saat ini sedang kami dalami secara menyeluruh. Namun, bagaimanapun juga, saya tidak membenarkan adanya kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

Pernyataan ini menandakan bahwa Pemerintah Provinsi tidak menutup mata terhadap akar persoalan yang mungkin melatarbelakangi kejadian tersebut. Namun di sisi lain, Vasko dengan jelas menolak segala tindakan main hakim sendiri.

Mengedepankan Kepala Dingin di Era Digital

Dalam konteks era informasi saat ini, Uda Vasko mengingatkan betapa cepatnya narasi menyebar dan membentuk persepsi publik terutama di media sosial.

Di era digital, informasi menyebar dengan sangat cepat dan mudah membentuk persepsi seolah-olah Sumatera Barat adalah daerah yang intoleran. Itu tidak benar. Kami sedang berupaya memahami akar persoalan yang muncul ke permukaan publik,” lanjutnya.

Pesannya jelas: jangan biarkan emosi dan kabar yang belum utuh memicu perpecahan. Dalam situasi rentan seperti ini, kehati-hatian dan sikap bijak menjadi fondasi penting dalam menjaga kohesi sosial.

Menjaga Warisan Kearifan Lokal Minangkabau

Lebih jauh, Uda Vasko menegaskan bahwa tindakan kekerasan atau intoleransi bertentangan dengan nilai-nilai luhur masyarakat Minangkabau yang berpijak pada falsafah:

“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”,
yang berarti adat bersendikan agama, dan agama bersendikan kitab Allah.

Menurutnya, Sumatera Barat selama ini menjadi contoh hidup harmoni lintas keyakinan, dan semangat tersebut harus terus dijaga bersama, apalagi dalam menghadapi cobaan seperti ini.

Koordinasi dengan Aparat Hukum: “Kami Tak Akan Tutup Mata”

Dalam pernyataannya, Vasko juga memastikan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Ia telah berkoordinasi langsung dengan Kapolda Sumatera Barat untuk memastikan proses hukum berjalan secara adil dan transparan.

“Saya telah berkoordinasi dengan Kapolda agar kejadian ini diusut secara menyeluruh, transparan, dan adil. Kita semua berharap para pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku, demi keadilan bagi korban, serta pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.

Pernyataan ini menjadi penanda bahwa pemerintah tidak hanya bersikap reaktif, tetapi juga responsif terhadap keresahan masyarakat, sekaligus menjamin bahwa keadilan akan ditegakkan.

Seruan Damai: “Sumbar Adalah Rumah Kita Semua”

Sebagai penutup, Uda Vasko mengajak semua elemen—baik tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, hingga media massa—untuk menjaga kesejukan suasana dan tidak terpancing oleh provokasi yang bisa memecah belah.

Sumatera Barat adalah rumah bagi seluruh anak bangsa. Mari kita rawat rumah ini bersama, dengan semangat cinta kasih, saling menghormati, dan menciptakan rasa aman bagi semua.”

Pernyataan ini bukan sekadar retorika, tapi merupakan panggilan moral bagi semua pihak untuk kembali merajut harmoni, menjadikan musibah ini sebagai momentum refleksi, dan memperkuat semangat kebersamaan di ranah Minang yang plural.

Catatan Redaksi:
Kasus pengrusakan rumah doa ini saat ini tengah dalam proses penyelidikan oleh pihak berwajib. Pemerintah daerah juga tengah berupaya menjembatani dialog antarumat beragama guna memulihkan ketenangan dan menghindari konflik yang lebih luas. Kita semua berharap, keadilan ditegakkan, dan Sumatera Barat tetap menjadi simbol kedamaian, toleransi, dan kebersamaan bagi Indonesia.

(Adpsb)

#Peristiwa #PengrusakanRumahIbadah #SumateraBarat