Breaking News

Port FC Taklukkan Oxford United dan Raih Gelar Juara Piala Presiden 2025 di Si Jalak Harupat

Oxford United melawan Port FC pada pertandingan Final Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/7/2025). Foto: Piala Presiden 2025

D'On, Kab. Bandung —
Sorak sorai pendukung menggema di Stadion Si Jalak Harupat pada Minggu (13/7) sore, ketika Port FC menorehkan sejarah dengan merengkuh gelar juara Piala Presiden 2025. Klub asal Thailand itu sukses menumbangkan wakil Inggris, Oxford United, dalam partai final yang menegangkan dengan skor tipis 2-1.

Pertandingan ini menjadi penanda kedigdayaan Port FC di tengah tekanan yang luar biasa dari tim tamu. Meski sempat tertinggal lebih dulu, semangat juang luar biasa dari anak-anak asuh Sarawut Treephan membawa mereka membalikkan keadaan secara dramatis.

Babak Pertama: Dominasi Oxford yang Terbentur Kecerdikan Teerasak

Sejak peluit pertama dibunyikan, Oxford United langsung tancap gas. Mereka tampil agresif dan percaya diri, mendikte jalannya laga dengan pressing tinggi dan aliran bola cepat dari sektor sayap. Formasi ofensif yang menampilkan nama-nama seperti Przemyslaw Placheta, Cameron Brannagan, dan Thomas Mark Harris terbukti merepotkan lini belakang Port FC.

Serangan demi serangan membuahkan hasil saat laga baru berjalan tujuh menit. Thomas Mark Harris, striker muda andalan Oxford, mencetak gol lewat sepakan jarak dekat setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol itu sempat dianulir karena offside, namun setelah wasit meninjau ulang melalui VAR, keputusan berubah: gol disahkan, dan Oxford unggul 1-0.

Setelah tertinggal, Port FC terlihat kesulitan keluar dari tekanan. Upaya mereka untuk membangun serangan kerap terputus di lini tengah. Namun di tengah tekanan yang terus membombardir, sebuah momen jenius mengubah arah permainan.

Menit ke-44, striker muda Port FC, Teerasak Poeiphimai, menciptakan keajaiban dari sisi kanan kotak penalti. Dalam posisi yang tampaknya mustahil, ia melepas chip cantik ke tiang jauh yang mengecoh kiper Matthew Ingram. Bola melambung sempurna melewati kepala penjaga gawang dan bersarang di jala. Skor berubah menjadi 1-1 menjelang turun minum — sebuah gol yang menyuntikkan semangat baru bagi wakil Thailand.

Babak Kedua: Gol Cepat, Kartu Merah, dan Hujan yang Menunda

Port FC tampil lebih berani di babak kedua. Mereka tak lagi hanya bertahan, tapi mulai melakukan tekanan balik. Dan tak butuh waktu lama untuk membalikkan keadaan.

Baru tiga menit babak kedua berjalan, Brayan Perea Vargas striker asal Kolombia yang menjadi andalan lini depan Port FC  menunjukkan kelasnya. Menerima umpan terobosan di lini belakang Oxford, ia memanfaatkan ruang kosong, menggiring bola dengan kecepatan tinggi, lalu melepaskan tembakan mendatar yang menggetarkan jala lawan. Port FC berbalik unggul 2-1, membuat tribun penonton bergemuruh.

Namun keunggulan itu nyaris buyar tak lama kemudian. Menit ke-53, Port FC harus bermain dengan sepuluh orang setelah Tanaboon Kesarat menerima kartu merah langsung usai melakukan tekel keras yang berbahaya. Situasi makin pelik ketika hujan deras mengguyur stadion, memaksa wasit menghentikan pertandingan selama 15 menit karena lapangan tergenang air.

Drama Penutup: Tekanan Bertubi-tubi Oxford Gagal Tembus Benteng Thailand

Setelah laga dilanjutkan, Oxford United meningkatkan intensitas serangan. Pelatih Des Buckingham memasukkan beberapa pemain segar untuk mengejar ketertinggalan. Serangan bertubi-tubi datang dari sisi kiri lewat Placheta dan dari tengah melalui Brannagan, tapi lini belakang Port FC tampil sangat disiplin.

Somporn Yos, kiper Port FC, menjadi pahlawan di sisa pertandingan. Beberapa kali ia mementahkan peluang emas Oxford, termasuk sundulan Leo Snowden yang mengarah ke pojok gawang pada menit ke-83.

Wasit akhirnya meniup peluit panjang setelah tambahan waktu lima menit. Skor tetap 2-1 untuk kemenangan Port FC. Para pemain, pelatih, dan ofisial tim langsung berhamburan ke lapangan  merayakan keberhasilan menaklukkan klub Inggris dan mengangkat trofi Piala Presiden 2025.

Kemenangan Bersejarah dan Simbol Kekuatan Sepak Bola Asia Tenggara

Kemenangan ini bukan hanya gelar bagi Port FC, melainkan juga simbol kebangkitan sepak bola Asia Tenggara di kancah internasional. Mengalahkan tim dari Liga Inggris seperti Oxford United, meskipun dari kasta bawah, tetap menjadi pencapaian luar biasa.

Turnamen Piala Presiden 2025 sendiri menjadi ajang pemanasan pramusim yang prestisius, dengan mempertemukan tim-tim dari berbagai benua. Kemenangan Port FC membuktikan bahwa kualitas dan determinasi klub-klub Asia tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Susunan Pemain Final Piala Presiden 2025:

Oxford United: Matthew Ingram; Aaron Lacey, Michal Helik, Brian De Keersmaecker, Jack Currie; Cameron Brannagan, Matthew Phillips; Tyler Goodrham, Przemyslaw Placheta, Thomas Mark Harris; Leo Snowden.

Port FC: Somporn Yos; Michael Falkergaard, Irfan Fandi Ahmad, Kevin Deeromram, Rebin Sulaka; Suphanan Bureerat, Tanaboon Kesarat, Noboru Shimura, Peeradol Chamrasamee; Bordin Phala, Brayan Perea Vargas, Teerasak Poeiphimai.

Hasil Akhir: Port FC 2–1 Oxford United
⚽ Harris 7’
⚽ Teerasak 44’
⚽ Perea 48’
🟥 Tanaboon 53’

(Abrol)

#PialaPresiden2025 #Sepakbola #Olahraga #OxfordUnited #PortFC