Dua Bocah Perempuan Hampir Jadi Korban Penculikan dan Pelecehan di Pasar Malam Dharmasraya
![]() |
2 Gadis Kecil Nyaris Jadi Korban Penculik dan Pelecehan Seksual Oleh OTK di Dharmasraya |
Peristiwa ini terjadi saat kedua korban yang disamarkan dengan inisial A (9 tahun) dan P (10 tahun) tengah asyik bermain di area permainan anak-anak dalam kompleks pasar malam tersebut. Tanpa curiga, mereka didatangi seorang pria dewasa yang kemudian mengajak keduanya berbincang dan menawarkan untuk dibelikan barang-barang serta diberikan uang jajan.
Korban A dalam keterangannya kepada awak media pada Minggu (13/7), mengisahkan bahwa pria tersebut awalnya terlihat ramah dan meyakinkan. Setelah berhasil membujuk, pelaku lalu membawa keduanya masuk ke dalam mobil berjenis Toyota Avanza warna silver. Di dalam mobil itulah, insiden yang lebih mengerikan nyaris terjadi.
“Kami diajak naik mobil. Katanya mau dibelikan mainan dan jajan. Tapi di dalam mobil, dia sempat pegang bagian tubuh saya,” ujar korban A dengan nada gemetar, menahan trauma yang masih jelas membekas.
Korban A juga sempat memperhatikan ciri-ciri pelaku. Menurutnya, pria itu memiliki tubuh agak gemuk dan kepala yang mulai botak di bagian depan. Sayangnya, hingga kini, identitas pelaku masih belum diketahui secara pasti.
Orang tua korban A, Hendri, yang ditemui di kediamannya sehari setelah kejadian, mengaku sangat terpukul atas insiden yang menimpa putrinya. Ia menyebutkan bahwa saat ini kondisi anaknya masih dalam keadaan trauma dan enggan bermain ke luar rumah.
“Saya sebagai orang tua sangat terpukul. Anak saya jadi takut ke luar rumah. Saya mohon kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku. Apalagi sudah ada rekaman CCTV dari sekitar lokasi pasar malam. Saya yakin, kalau serius, pelaku bisa cepat ditemukan,” ujar Hendri dengan wajah penuh kekhawatiran.
Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari aparat kepolisian. Kapolsek Pulau Punjung, IPTU Azamu, yang dikonfirmasi wartawan melalui aplikasi WhatsApp tidak memberikan respons apa pun. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat yang berharap adanya tindakan cepat dan tegas dari pihak berwenang.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kejahatan terhadap anak yang terjadi di ruang publik. Masyarakat Dharmasraya kini dihadapkan pada ketakutan baru, di mana tempat hiburan rakyat seperti pasar malam justru menjadi ladang empuk bagi predator anak.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Dharmasraya, yang dikonfirmasi terpisah, menyebut kejadian ini sebagai peringatan keras bagi semua pihak terutama para orang tua dan penyelenggara keramaian.
“Ini bukti nyata bahwa ruang publik belum sepenuhnya aman bagi anak-anak. Orang tua harus waspada setiap saat. Dan kami mendesak kepolisian untuk serius menangani kasus ini. Jangan tunggu ada korban lagi,” tegasnya.
Rekaman CCTV Jadi Kunci
Menurut informasi yang dihimpun, terdapat beberapa titik CCTV di sekitar area pasar malam yang diduga merekam gerak-gerik pelaku dan kendaraan yang digunakan. Pihak keluarga berharap rekaman tersebut bisa menjadi petunjuk utama untuk melacak dan mengungkap identitas pelaku.
Hingga kini, masyarakat masih menantikan pernyataan resmi dari kepolisian terkait perkembangan kasus ini. Di media sosial lokal, kasus ini sudah menyebar luas dan menuai berbagai reaksi dari warga net yang mengecam keras aksi pelaku dan menuntut keadilan bagi korban.
Kasus nyaris penculikan dan dugaan pelecehan seksual terhadap dua bocah perempuan ini menjadi alarm bagi semua elemen masyarakat. Perlu pengawasan ketat di lokasi-lokasi umum, khususnya di kegiatan keramaian seperti pasar malam. Aparat penegak hukum pun dituntut untuk bergerak cepat dan transparan dalam menindaklanjuti laporan seperti ini, agar tidak menimbulkan ketakutan yang lebih luas di tengah masyarakat.
Mari jaga anak-anak kita. Kejahatan bisa terjadi kapan saja, bahkan di tempat yang paling tak disangka.