Breaking News

Petugas Drainase Tewas Terseret Arus Saat Bertugas, Pemko Medan Beri Santunan Rp300 Juta

Ilustrasi gorong-gorong. Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto

D'On, Medan
 — Suasana duka menyelimuti jajaran Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan. Seorang petugas drainase bernama Bardedes Situmorang (54) meninggal dunia secara tragis saat menjalankan tugas di lapangan. Insiden ini terjadi pada Kamis (17/7) di kawasan Perumahan Bumi Johor Sentosa, Kecamatan Medan Johor. Momen evakuasinya yang dramatis pun viral di media sosial, memantik empati publik terhadap pengorbanan para pekerja lapangan.

Misi Normalisasi yang Berujung Duka

Menurut keterangan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas SDABMBK, Gibson, Bardedes bersama Tim Drainase UPT Wilayah Medan kala itu tengah melakukan pekerjaan rutin pembersihan dan normalisasi saluran drainase.

“Pekerjaan berjalan sesuai rencana. Indikator target kerja juga sudah terpenuhi: air drainase mengalir dengan lancar dan penampang saluran sudah bebas dari sedimen lumpur,” ungkap Gibson saat dikonfirmasi pada Rabu (23/7).

Saluran yang mereka tangani adalah sistem terbuka yang terhubung langsung dengan drainase tertutup di lingkungan rumah warga. Air dari saluran ini kemudian bermuara ke drainase kota di Jalan Karya Wisata, Medan Johor.

Namun, saat melakukan pengecekan akhir, tim menemukan adanya tumpukan ranting kayu yang menyumbat mulut saluran tertutup.

Talud Roboh, Arus Menyeret Tim ke Dalam Kegelapan

Gibson menjelaskan bahwa Bardedes bersama rekan-rekannya kemudian kembali turun untuk mengangkat sampah tersebut. Tapi tanpa diduga, terjadi keruntuhan dinding talud saluran yang terletak tak jauh dari mulut drainase tertutup itu.

“Dinding talud tersebut roboh akibat tekanan air dari sisi luar. Air yang semula tertahan pun langsung meluncur deras, menyeret anggota tim ke dalam saluran drainase tertutup,” ujarnya dengan nada murung.

Dari seluruh anggota tim yang terseret, hanya satu orang yang tidak berhasil menyelamatkan diri Bardedes Situmorang.

Upaya Penyelamatan yang Penuh Liku

Tim sempat berusaha sekuat tenaga menolong rekannya. Namun derasnya arus dan kondisi saluran yang sempit, berlumpur, serta minim pencahayaan membuat proses penyelamatan menjadi sangat sulit.

“Karena kondisi semakin berbahaya, kami segera meminta bantuan dari Damkar (Pemadam Kebakaran). Mereka turun dengan perlengkapan lengkap untuk menyusuri drainase dan mengevakuasi korban,” kata Gibson.

Setelah dua jam pencarian yang intens, akhirnya jasad Bardedes ditemukan dan berhasil diangkat dari dalam gorong-gorong. Proses evakuasi yang dramatis itu sempat direkam oleh warga dan menjadi viral di berbagai platform media sosial, memunculkan keprihatinan luas dari masyarakat.

Duka yang Menggugah dan Tanggung Jawab Pemerintah

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas SDABMBK mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian tersebut. Gibson menegaskan bahwa Pemko Medan akan bertanggung jawab penuh terhadap keluarga korban.

“Pemko Medan telah memberikan dana bantuan pendidikan (beasiswa) senilai Rp300 juta kepada keluarga almarhum. Ini adalah bentuk empati dan komitmen kami terhadap pengabdian Bardedes selama menjadi bagian dari tim drainase kota,” ucapnya.

Almarhum Bardedes dikenal sebagai pekerja senior yang berdedikasi tinggi. Selama lebih dari dua dekade, ia terlibat langsung dalam berbagai proyek normalisasi dan penanganan banjir di Medan.

Peringatan akan Risiko Pekerjaan Lapangan

Kematian Bardedes Situmorang membuka mata banyak pihak tentang bahaya yang setiap hari dihadapi oleh para pekerja teknis lapangan—pekerjaan yang seringkali luput dari sorotan, tapi vital untuk kelangsungan hidup kota.

“Pekerjaan mereka sering tidak terlihat, tapi merekalah yang menjaga kota tetap berjalan air tetap mengalir, jalan tetap mulus, dan banjir bisa dicegah,” ujar seorang warga yang ikut menyaksikan evakuasi dengan mata berkaca-kaca.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk memperhatikan standar keamanan kerja bagi petugas lapangan, serta menyediakan peralatan yang lebih memadai untuk mengurangi risiko saat bertugas.

(K)

#Peristiwa #Medan