Breaking News

“PELITA Z” Resmi Diluncurkan di Lubuk Begalung: Kolaborasi Polsek dan Kecamatan Demi Masa Depan Anak Bangsa


Polsek dan Kecamatan Lubuk Begalung Peduli Pendidikan dengan Kegiatan PELITA Z (Dok: Ist)

D'On, Padang
 — Sebuah langkah nyata dalam upaya menyelamatkan masa depan generasi muda dilakukan oleh Polsek Lubuk Begalung bekerja sama dengan Kecamatan Lubuk Begalung menggelar kegiatan PELITA Z di PKBM Tenggang Raso, hari ini, Selasa (22/7). Kapolsek Kompol Robby Setiadi Purba dan Camat Lubuk Begalung Nofiandi Amir  yang akrab disapa Andi Amir secara resmi meluncurkan program “Polsek Lubeg Peduli Anak-anak Tidak Sekolah, agar berPrestasi, Zero Tawuran dan Zero Balap Liar (PELITA Z)”.

Program ini menjadi terobosan baru yang menyasar anak-anak dan remaja putus sekolah yang rentan terhadap perilaku menyimpang seperti tawuran, balap liar, hingga penyalahgunaan narkoba. PELITA Z lahir dari kepedulian dan keprihatinan terhadap fenomena sosial yang terus menghantui lingkungan Lubuk Begalung, khususnya keterlibatan remaja dalam aksi-aksi destruktif yang berujung kriminalitas.

20 Anak Terpilih untuk Kembali ke Jalur Pendidikan

Dari total 140 anak yang diidentifikasi sebagai tidak bersekolah dan memenuhi syarat secara administratif, sebanyak 20 anak akhirnya terpilih untuk menjadi peserta angkatan pertama program PELITA Z. Mereka akan mengikuti pendidikan kesetaraan melalui kerjasama dengan PKBM Tenggang Raso, terbagi dalam:

  • Paket A (setara SD): 13 anak
  • Paket B (setara SMP): 4 anak
  • Paket C (setara SMA): 3 anak

Program ini tidak hanya menyediakan fasilitas pembelajaran, tetapi juga bimbingan moral, pembinaan karakter, serta pendampingan sosial oleh aparat kepolisian dan pemerintah kecamatan secara langsung.

Kapolsek: "Mencegah Lebih Baik dari Menyesal"

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran kepolisian bukan hanya menindak, tetapi juga mencegah dan membina. Menurutnya, PELITA Z adalah bagian dari pendekatan humanis yang berbasis pada pencegahan sejak dini.

“Kami tidak ingin lagi melihat anak-anak kita terlibat tawuran, balap liar, atau kejahatan lainnya. Mereka bukan pelaku, mereka korban dari kurangnya perhatian. Maka lewat PELITA Z, kami buktikan bahwa mencegah jauh lebih bijak daripada menyesal di kemudian hari,” tegas Kompol Robby.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, pemuda, dan orang tua, untuk menjadi bagian dari solusi.

“Kami butuh dukungan seluruh pihak. Ini bukan hanya program Polsek, ini program masyarakat Lubuk Begalung. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?” lanjutnya lugas.

Camat Lubeg: “Inilah Bentuk Pemerintahan yang Hadir”

Sementara itu, Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir, menilai bahwa sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mengentaskan permasalahan sosial. Ia menyampaikan bahwa hadirnya PELITA Z adalah contoh konkret bagaimana pemerintah benar-benar ‘turun ke bawah’ menjangkau yang tak tersentuh.

“Anak-anak ini tidak salah memilih jalan. Mereka hanya tidak punya pilihan. Maka tugas kitalah memberi mereka pilihan yang lebih baik  pendidikan, bukan pelampiasan emosi di jalanan,” ujar Andi Amir.

Ia juga memuji Polsek Lubeg yang dianggapnya progresif dan inovatif dalam menyusun strategi penanggulangan kenakalan remaja.

“PELITA Z bukan sekadar program, ini adalah harapan yang menyala. Kami di kecamatan siap mendukung penuh, baik secara administratif maupun sosial,” tambahnya.

Membangun Masa Depan, Bukan Sekadar Menghindari Masalah

PKBM Tenggang Raso, yang menjadi mitra pendidikan dalam program ini, akan memberikan kurikulum yang dirancang tidak hanya mengejar ijazah, tetapi juga pembentukan karakter dan pelatihan keterampilan dasar. Para peserta akan mendapatkan modul belajar, pelatihan keterampilan hidup, dan sesi motivasi secara berkala.

Kepala PKBM Tenggang Raso, dalam keterangannya, mengatakan bahwa metode pembelajaran akan disesuaikan dengan latar belakang peserta.

“Mereka bukan siswa biasa. Mereka adalah pejuang. Dan sebagai pendidik, tugas kami adalah menjadi penerang jalan mereka, bukan sekadar pengajar,” ungkapnya.

Harapan Besar, Tanggung Jawab Bersama

Program PELITA Z adalah langkah awal. Diharapkan, gelombang berikutnya akan menjangkau lebih banyak anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Komitmen para pemangku kebijakan, aparat keamanan, dan masyarakat akan menjadi penentu keberlangsungan program ini.

Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang beradab, Lubuk Begalung menyalakan pelita  bukan hanya untuk anak-anak yang tersesat jalan, tetapi untuk harapan dan masa depan daerah ini secara keseluruhan.

(Mond)

#PelitaZ #Pendidikan #PolsekLubukBegalung #KecamatanLubukBegalung