Breaking News

Kebakaran Subuh di Koto XI Tarusan: Rumah Kosong Ludes, Warga Berjuang Padamkan Api dengan Alat Seadanya

Rumah Kosong di Tarusan Terbakar saat Subuh (Dok: SumbarKita)

D'On, Pesisir Selatan
– Suasana subuh yang biasanya hening di Kampung Dalam, Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, mendadak berubah menjadi kepanikan dan jeritan pada Minggu (22/6), saat si jago merah melalap habis sebuah rumah semi permanen di tepi Jalan Raya Padang–Painan.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.45 WIB, ketika langit masih gelap dan banyak warga masih terlelap dalam tidur. Adalah Rayo, orang tua dari pemilik rumah, yang pertama kali melihat percikan api dari bangunan yang sudah seminggu ditinggalkan itu. Sontak, ia bergegas ke rumah tetangga terdekat, Yurnis, dan membangunkannya dalam kondisi panik.

Tak menunggu lama, Yurnis pun berteriak keras memanggil warga, memperingatkan bahwa telah terjadi kebakaran. Suara teriakannya menggema di tengah kesunyian kampung dan segera membangunkan warga lainnya. Mereka berlarian ke lokasi, sebagian membawa ember, sebagian lagi mengambil air seadanya dari sumur dan selokan, semua bahu-membahu memadamkan api yang kian membesar.

Namun perjuangan warga melawan kobaran api tak sebanding dengan ganasnya si jago merah. Api terus membesar, menjalar dari satu sudut rumah ke sudut lainnya, melumat apapun yang dilaluinya. Rumah berukuran sekitar 9 x 7 meter itu perlahan berubah menjadi lautan api. Salah satu yang ikut hangus adalah sebuah becak motor, yang sehari-hari digunakan sebagai alat transportasi keluarga.

Baru pada pukul 06.15 WIB, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pesisir Selatan tiba di lokasi. Api sudah nyaris membakar seluruh bagian rumah. Namun berkat koordinasi yang solid antara warga dan petugas, titik-titik api akhirnya berhasil dipadamkan total pada pukul 06.50 WIB.

Menurut keterangan Kapolsek Koto XI Tarusan, AKP Donny Putra, seluruh isi rumah tak dapat diselamatkan. "Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp150 juta. Namun, kami bersyukur karena tidak ada korban jiwa," ujar Donny saat dikonfirmasi. Ia menambahkan bahwa tidak ada seorang pun di rumah saat kejadian, karena pemiliknya, Elda Safarina (35) dan suaminya, Dafi, diketahui sedang berada di Pulau Jawa sejak sepekan lalu.

Keberhasilan warga dan petugas dalam mencegah merambatnya api ke rumah lain patut diapresiasi, mengingat jarak antara bangunan yang terbakar dan rumah di sekitarnya sangat berdekatan. "Kami benar-benar terbantu oleh kecepatan respon warga. Kalau tidak, bisa jadi kebakaran ini merembet dan memicu bencana yang lebih besar," kata Donny.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab pasti kebakaran. "Kami belum dapat memastikan apa penyebabnya. Proses identifikasi sedang berjalan, dan kami akan mendalami semua kemungkinan," tutup Donny.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kewaspadaan, bahkan ketika rumah dalam kondisi kosong. Bagi warga sekitar, pagi itu bukan hanya soal api yang melahap sebuah bangunan, tetapi juga tentang solidaritas dan semangat gotong royong yang menyelamatkan kampung mereka dari bencana yang lebih luas.

(Mond)

#Peristiwa #Kebakaran #PesisirSelatan