Geger Lapas Kotabumi! Napi Diduga Asyik Nyabu di Balik Jeruji, Publik Murka
Napi di Lapas Kotabumi Lampung Pakai Sabu (foto: dok ist)
D'On, Lampung Utara — Sebuah foto mengejutkan mengguncang jagat maya. Di tengah jeruji besi yang seharusnya menjadi simbol pembinaan dan pertobatan, justru tersaji pemandangan yang ironis seorang pria yang diduga narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, tampak santai mengisap sabu.
Foto yang viral ini pertama kali muncul di grup Facebook publik Lampung Utara Bangkit Bersama, diunggah oleh akun anonim. Gambar tersebut memperlihatkan seorang pria mengenakan pakaian santai, duduk tenang sembari menghisap benda menyerupai bong alat isap sabu. Dalam unggahan tersebut, pria itu disebut dengan nama “Alrado” atau “Nando”, yang diduga kuat merupakan bandar narkoba aktif yang mengendalikan peredaran dari balik jeruji.
Tak butuh waktu lama, unggahan itu langsung menuai ribuan reaksi dan komentar dari warganet yang geram. Kritik tajam pun mengarah bukan hanya pada pelaku, tetapi juga pada institusi Lapas itu sendiri.
“Jadi pekerjaan di lapas itu, khususnya para polpas-polpasnya, ngapain?” tulis salah satu akun dengan nada geram.
“Sumber kerusakan ini bukan para napi, tapi petugas lapas. Mereka seharusnya membina, bukan memanfaatkan napi demi keuntungan pribadi,” kecam akun Ronggo Klebat.
Dugaan Bobroknya Sistem Pengawasan
Kasus ini bukan sekadar potret kelalaian ini adalah cermin dari kerusakan sistemik dalam tubuh lembaga pemasyarakatan. Pertanyaan besar pun bergema di ruang publik: bagaimana mungkin narkoba bisa lolos masuk ke dalam lembaga yang seharusnya memiliki pengawasan ketat? Lebih jauh lagi, bagaimana mungkin narapidana bisa leluasa menggunakannya?
Jika benar adanya dugaan bahwa ini bukan kasus tunggal, melainkan bagian dari jaringan atau praktik yang telah berlangsung lama, maka publik patut khawatir. Lapas yang diidealkan sebagai tempat rehabilitasi dan pembinaan justru berubah menjadi “markas nyaman” bagi para pelaku kriminal, bahkan lebih nyaman dari dunia luar karena pengawasan bisa “dibeli”.
Pembiaran atau Keterlibatan?
Kemarahan publik tak hanya soal seorang napi yang kedapatan mengisap sabu, melainkan pada dugaan keterlibatan aparat dalam pembiaran aktivitas ilegal ini. Tidak mungkin narkoba masuk tanpa sepengetahuan oknum di dalam. Ada dugaan bahwa transaksi narkoba di lapas bukan lagi isu baru, melainkan rahasia umum yang selama ini ditutupi.
Hal ini menambah panjang daftar sorotan publik terhadap lemahnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan, terutama di daerah-daerah. Lapas yang seharusnya menjadi tempat untuk menebus kesalahan, justru dipenuhi “fasilitas kenyamanan” bagi napi kelas kakap dari ponsel, rokok, bahkan hingga narkotika.
Respons Pihak Berwenang Masih Dinanti
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Lapas Kelas IIA Kotabumi, Sudirman Jaya, belum memberikan keterangan resmi. Pihak Kemenkumham Lampung juga masih bungkam, sementara masyarakat menuntut jawaban dan tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat.
Desakan publik kini bukan hanya meminta penindakan terhadap napi pengguna sabu tersebut, tetapi juga audit menyeluruh terhadap seluruh kegiatan di dalam Lapas Kotabumi. Sudah saatnya praktik kotor di balik tembok tinggi penjara ini dibongkar habis karena keadilan dan keamanan tidak boleh berhenti di pintu besi.
(Mond)
#Viral #NapiKonsumsiSabu #LapasKotabumi