Brutal dan Tak Terduga: Eks TNI Mengamuk, Serang Mobil Kapolres Kendal
D'On, Kendal – Suasana damai siang hari di Kendal mendadak berubah mencekam ketika sebuah insiden mengejutkan terjadi di jalan raya usai kegiatan panen jagung di wilayah Kecamatan Gemuh. Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, yang tengah dalam perjalanan pulang bersama rombongan, tak menyangka akan dihadang oleh aksi brutal dari seorang pria yang ternyata merupakan mantan anggota TNI.
Sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan kepolisian yang baru saja selesai menghadiri panen jagung itu melihat sebuah mobil Kia Picanto putih dengan pelat nomor B-1883-VFX melaju secara ugal-ugalan. Yang mengejutkan, kaca belakang mobil tersebut tampak diganti dengan kawat berduri, dan pengemudi tidak tampak memegang kemudi seperti layaknya pengendara normal. Mobil itu juga melaju zigzag dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Melihat potensi ancaman, AKBP Hendry segera memerintahkan anggotanya untuk menghentikan kendaraan tersebut dengan bantuan sirene dan pengeras suara. Namun, alih-alih berhenti, pengemudi mobil misterius itu justru menabrak kendaraan dinas polisi.
Tak berhenti di situ, pelaku turun dari mobil dengan emosi meledak-ledak. Ia menyerang dua anggota polisi yang berada di lapangan – Bripka Muhammad Agyl Setiawan Sadzali dan Briptu Reza Fida Pratama – bahkan mencoba menyeret mereka keluar dari dalam kendaraan. Sambil berteriak mengaku sebagai anggota TNI dari satuan elite Kostrad, pelaku menebar ancaman dan kekerasan secara brutal di tengah keramaian.
Namun dalam situasi genting itu, anggota Polres Kendal menunjukkan reaksi luar biasa. Mereka tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Dengan pendekatan profesional, mereka berhasil melumpuhkan pelaku dan mengamankannya tanpa membalas secara berlebihan.
“Tidak mudah menahan emosi ketika diserang seperti itu, tapi anggota kami menunjukkan kedewasaan luar biasa. Ini bukti bahwa pendekatan humanis tetap bisa diterapkan bahkan dalam situasi yang mengancam,” ujar Kapolres Hendry dalam pernyataan tertulis pada Selasa (10/6).
Hasil Tes Ungkap Fakta Mengejutkan
Setelah diamankan, pelaku yang belakangan diketahui bernama Budi Hartono, langsung menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan tes urine. Hasilnya mengejutkan: Budi dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis metamfetamin, yang lebih dikenal sebagai sabu-sabu.
“Dari hasil pemeriksaan laboratorium, ditemukan zat metamfetamin dalam urine Budi Hartono. Ini memperkuat indikasi bahwa perilaku agresifnya dipicu oleh penyalahgunaan narkotika,” ungkap AKBP Hendry.
Kini, proses penyidikan tengah berlangsung. Polisi telah mengamankan mobil Kia Picanto tahun 2004 yang digunakan pelaku sebagai barang bukti, dan memeriksa sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
Jejak Kelam: Mantan Anggota TNI yang Dipecat karena Pelanggaran Berat
Pihak Kodim 0715/Kendal pun turut buka suara atas insiden ini. Komandan Kodim, Letkol Infanteri Ely Purwadi, membenarkan bahwa Budi Hartono memang pernah menjadi bagian dari institusi TNI. Namun, status itu telah lama berakhir.
“Yang bersangkutan adalah eks anggota kami yang diberhentikan secara tidak hormat pada tahun 2018. Alasan pemecatannya adalah pelanggaran berat, sehingga dia bukan lagi bagian dari keluarga besar TNI,” tegas Letkol Ely.
Ia menambahkan, Kodim Kendal tidak akan melakukan intervensi dalam proses hukum yang berjalan dan menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
“Institusi kami menjunjung tinggi supremasi hukum. Kami percaya dan mendukung penuh langkah profesional yang dilakukan oleh Polres Kendal,” tambahnya.
Refleksi atas Krisis Keamanan dan Kemanusiaan
Insiden ini menjadi cermin betapa kompleksnya tantangan keamanan yang dihadapi aparat, termasuk ancaman yang bisa datang secara mendadak dari individu yang membawa masa lalu kelam dan dalam kondisi terpengaruh narkoba.
Namun, peristiwa ini juga menjadi penegas bahwa Polri, khususnya jajaran Polres Kendal, mampu bersikap dewasa dan profesional bahkan dalam tekanan tinggi. Dalam dunia yang kerap dipenuhi kekerasan balasan, tindakan yang ditunjukkan oleh para polisi muda ini menghidupkan harapan akan pendekatan penegakan hukum yang lebih manusiawi.
(K)
#Peristiwa #TNI #Polri #PecatanTNISerangKapolresKendal