Pemuda 21 Tahun di Padang Panik Setelah Alat Kelaminnya Terjepit Resleting, Damkar Turun Tangan
Petugas Damkar Kota Padang berusaha melepaskan resleting yang menjepit alat kelamin seorang pria, Sabtu (17/5/2025). (Dinas Damkar Kota Padang)
D'On, Padang – Sore yang tenang di Kota Padang mendadak berubah menjadi momen tak terlupakan bagi seorang pemuda berusia 21 tahun. Sabtu (17/5/2025), sekitar pukul 16.58 WIB, seorang pria muda datang tergesa-gesa ke markas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang dengan wajah menahan sakit dan ekspresi panik. Bukan karena kebakaran, bukan pula karena kecelakaan lalu lintas melainkan karena resleting celananya menjepit alat kelamin.
Pemuda tersebut, berinisial J, tinggal di kawasan Ulakkarang Selatan, tepatnya di Jalan Hiu Nomor 5. Dengan tubuh sedikit membungkuk dan langkah yang canggung, ia datang langsung ke Mako Damkar 113 di Jalan Rasuna Said, Kecamatan Padang Timur. Kepada petugas piket, ia memohon bantuan dengan suara parau dan nyaris putus asa.
“Pak, tolong… resleting celana saya menjepit kelamin. Sakit sekali,” ujar J dengan nada memelas, seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi.
Mendengar laporan yang tak biasa ini, petugas yang bertugas di Peleton B langsung bersiap. Tidak ada tawa, tidak ada cengiran. Mereka tahu, meski terdengar janggal, kondisi ini adalah darurat medis. Keterampilan dan kehati-hatian menjadi kunci.
Evakuasi Tak Lazim, Ketegangan Tinggi
Proses evakuasi dimulai pada pukul 17.06 WIB. Bertempat di ruang khusus di markas Damkar, para petugas dengan alat-alat yang biasa digunakan untuk menolong korban kecelakaan kini harus mengaplikasikan keahlian mereka pada situasi yang sangat berbeda.
J ditemani oleh sang ayah, yang setia mendampingi dari awal hingga akhir proses. Ayahnya tampak cemas, namun berusaha tenang saat petugas mulai menangani celana sang anak yang resletingnya tersangkut di jaringan sensitif. Diperlukan ketelitian tingkat tinggi untuk melepaskan jepitan logam tersebut tanpa menimbulkan luka tambahan.
“Resletingnya benar-benar sulit dilepaskan. Sudah menempel erat dan korban merasakan sakit luar biasa,” tutur Rinaldi.
Para petugas bekerja selama 31 menit dengan penuh kehati-hatian, menggunakan alat bantu ringan dan teknik manual yang disesuaikan. Pada pukul 17.37 WIB, proses pelepasan berhasil dilakukan. Nafas lega terdengar dari seluruh ruangan.
Kesigapan dan Profesionalisme Damkar Dipuji
Meski bukan kasus kebakaran atau penyelamatan dari reruntuhan, insiden ini menjadi contoh nyata bagaimana Damkar Kota Padang siap merespons setiap bentuk permintaan bantuan masyarakat, seaneh dan setidak biasa apapun kejadiannya.
Rinaldi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memilah jenis laporan. Selama masyarakat membutuhkan pertolongan, maka tim akan hadir.
“Kami tidak menilai seberapa besar atau kecil kasusnya. Yang kami lihat adalah kondisi darurat yang harus segera ditangani,” tegasnya.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa kecelakaan bisa terjadi di mana saja—bahkan di tempat paling privat dan dalam situasi sehari-hari. Peran Damkar sebagai penjaga keselamatan masyarakat bukan hanya berlaku di tengah kobaran api, tapi juga dalam situasi kemanusiaan yang penuh kerentanan.
Pihak Damkar Kota Padang juga mendokumentasikan momen penanganan tersebut, tentunya dengan menjaga privasi korban, sebagai bahan pelatihan dan edukasi internal.
Akhir yang Lega, Tapi Penuh Pelajaran
Meski insiden ini tergolong pribadi dan canggung, keberanian J untuk mencari pertolongan serta respons cepat petugas patut diapresiasi. Tidak semua orang berani menghadapi situasi memalukan seperti ini secara terbuka.
Setelah proses selesai, J dan ayahnya mengucapkan terima kasih mendalam kepada tim Damkar yang telah bersikap profesional dan tidak menghakimi. Ia pun diperkenankan pulang setelah memastikan tidak ada luka lanjutan.
Kisah ini bukan sekadar cerita unik dari Padang, tapi juga cerminan pentingnya empati, profesionalisme, dan keberanian dalam menghadapi kondisi darurat yang tidak terduga.
(Mond)
#Peristiwa #ResletingCelana #Padang