Mencekam di May Day: 14 Penyusup Diduga Anarko Ditangkap Usai Ricuh di DPR
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi
D'On, Jakarta — Hari Buruh Internasional yang seharusnya menjadi ajang solidaritas dan perjuangan para pekerja, justru ternodai oleh aksi kekerasan. Kamis, 1 Mei 2025, kericuhan pecah di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, saat sekelompok orang diduga kuat berasal dari jaringan Anarko menyusup ke dalam barisan massa aksi dan menciptakan kekacauan.
Polda Metro Jaya, dalam keterangannya Sabtu (3/5/2025), memastikan total 14 orang telah diamankan terkait insiden tersebut. “Update hingga tadi malam, ada 14 orang yang kami amankan,” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya.
Penyusupan dan Aksi Brutal di Tengah Massa Buruh
Awalnya, ribuan buruh yang datang dari berbagai daerah memenuhi ruas-ruas jalan utama Ibu Kota dengan tuntutan yang disuarakan secara damai: kenaikan upah layak, jaminan kerja, dan penguatan perlindungan sosial. Namun suasana mulai berubah menjelang sore.
Sekitar pukul 16.12 WIB, kerusuhan terjadi di depan Resto Pulau Dua, kawasan Senayan, hanya beberapa ratus meter dari gerbang utama DPR/MPR. Sekelompok orang yang tak mengenakan atribut serikat buruh mulai bertindak brutal. Mereka melempar batu ke arah kendaraan yang melintas di jalan tol yang berada tepat di sisi lokasi aksi.
“Aksi pelemparan ini sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Akibatnya, jalur tol sempat kami tutup untuk mencegah korban lebih banyak,” kata Ade Ary. Beberapa kendaraan dilaporkan mengalami kerusakan, dan sejumlah pengemudi mengalami trauma akibat serangan mendadak ini.
Siapa Mereka? Dugaan Mengarah ke Kelompok Anarko
Dari 14 orang yang ditangkap, 12 di antaranya adalah laki-laki dan 1 perempuan. Mereka disebut bukan bagian dari organisasi buruh mana pun yang terdaftar untuk aksi May Day. Polisi menduga mereka merupakan bagian dari jaringan Anarko — kelompok anti-otoritas yang kerap memanfaatkan momentum aksi massa untuk menciptakan kekacauan.
“Kelompok ini bukan buruh. Mereka menyusup, melakukan provokasi, melawan petugas, dan menyebabkan kerusakan. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga ancaman terhadap hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara damai,” tegas Ade Ary.
Aparat Siaga 24 Jam, May Day Harusnya Damai
Polisi memastikan tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang ingin menyabotase iklim demokrasi yang sehat. “Kami akan menindak tegas siapa pun yang berupaya menciptakan kerusuhan. Kami minta masyarakat tidak khawatir. Kepolisian bersiaga 24 jam dan bisa dihubungi melalui call center 110 jika ada gangguan kamtibmas,” kata Ade Ary.
Ia juga mengimbau agar semangat peringatan Hari Buruh tetap dijaga dalam bingkai kedewasaan berdemokrasi. “Semangat kebersamaan dan kedewasaan dalam menyuarakan aspirasi harus dikedepankan demi hubungan industrial yang harmonis dan kondusif,” ujarnya.
Penelusuran dan Pemeriksaan Lanjutan
Seluruh terduga pelaku telah dibawa ke Markas Polda Metro Jaya untuk diperiksa intensif. Polisi tengah mendalami motif, jaringan, serta kemungkinan adanya aktor intelektual di balik penyusupan ini. Penyelidikan akan melibatkan tim khusus untuk menelusuri jejak komunikasi dan rencana aksi kelompok tersebut.
Hari Buruh 2025 pun tercoreng oleh sekelompok kecil orang yang menunggangi semangat perjuangan buruh demi kepentingan destruktif. Namun, aparat memastikan mereka tidak akan dibiarkan merusak perjuangan damai para pekerja yang telah berjuang dengan tertib dan konstitusional.
(Mond)
#DemoMayDay #Anarko #DemoHariBuruh #HariBuruh