Breaking News

Baku Tembak Sengit di Sugapa: Dua Prajurit TNI Terluka, OPM Semakin Terdesak di Papua Tengah

Ilustrasi Pasukan TNI/ist

D'On, Papua Tengah –
Suasana mencekam kembali menyelimuti wilayah Sugapa Lama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa pagi (27/5/2025). Dentuman senjata api menggema dari lereng bukit dan lembah, menyusul kontak senjata sengit antara pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah lama menjadi ancaman nyata di kawasan pegunungan Papua.

Baku tembak yang terjadi pada hari itu merupakan bagian dari rangkaian konfrontasi yang kian intens antara aparat keamanan dan kelompok separatis bersenjata yang oleh pemerintah dikategorikan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Insiden kali ini mengakibatkan dua prajurit TNI mengalami luka tembak saat mereka tengah menjalankan operasi pengamanan wilayah rawan konflik.

Dua Prajurit Jadi Korban: Tertembak Saat Menjaga Garis Pertahanan

Dua prajurit TNI yang terluka dalam insiden tersebut diketahui merupakan anggota Detasemen 1 Satgas Rajawali, satuan elite yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz. Mereka adalah Prada A dan Serda KT. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, Prada A mengalami luka tembak di bagian bahu atau punggung kanan. Meskipun tertembak, ia masih dalam kondisi sadar dan mampu dievakuasi dengan stabil.

Sementara itu, Serda KT terkena pantulan proyektil (rekoset) yang menghantam lengan kirinya. Meskipun demikian, ia juga berada dalam kondisi sadar saat dievakuasi. Kedua prajurit segera diterbangkan dengan helikopter milik TNI menuju Kabupaten Mimika untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

“Saya sudah cek langsung ke lapangan, memang terjadi baku tembak dengan OPM,” kata Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Agung Saptoadi, seperti dikutip dari pernyataannya kepada media.

Wilayah Sugapa Lama Kembali Memanas

Sugapa Lama, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu titik panas konflik di Papua, kembali memanas akibat kehadiran kelompok OPM yang kerap menebar teror di tengah masyarakat. Serangan yang terjadi kali ini bukanlah yang pertama dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, sejumlah kontak senjata antara TNI-Polri dan kelompok separatis juga dilaporkan terjadi di wilayah yang sama.

Namun, meskipun diserang secara sporadis, pasukan TNI-Polri terus menunjukkan keteguhan dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. Bahkan, menurut catatan terbaru, sepanjang Mei 2025, aparat gabungan berhasil melumpuhkan sedikitnya 21 anggota OPM dalam operasi yang tersebar di beberapa distrik rawan konflik di Papua.

21 Anggota OPM Ditembak Mati: Kekuatan KKB Mulai Tergerus

Dalam operasi gabungan berskala besar yang melibatkan unsur TNI dan Polri, aparat berhasil mengamankan dua titik strategis yang selama ini menjadi basis kekuatan kelompok separatis: Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning. Wilayah tersebut kini diklaim telah berhasil ‘disterilkan’ dari keberadaan kelompok OPM.

Sebanyak 18 anggota OPM yang merupakan anak buah dari tokoh-tokoh separatis ternama seperti Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker tewas dalam operasi tersebut. Ketiganya selama ini dikenal sebagai dalang dari sejumlah aksi teror, pembakaran fasilitas umum, hingga penyanderaan warga sipil di Intan Jaya.

Selain itu, dua anggota KKB lainnya—Ham Dumupa dan Amoye Pigai alias Martinus—dilaporkan tewas dalam kontak senjata terpisah yang terjadi di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Mereka dilumpuhkan oleh pasukan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 yang terus memburu elemen-elemen radikal di wilayah pegunungan tengah Papua.

Operasi Berlanjut, Ancaman Belum Berakhir

Meskipun banyak anggota OPM telah berhasil dilumpuhkan, aparat keamanan belum mengendurkan kewaspadaan. Hingga berita ini diturunkan, Mabes TNI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkembangan terbaru di Sugapa Lama. Sumber internal menyebutkan bahwa operasi pembersihan dan penegakan hukum masih berlangsung di berbagai sektor wilayah Papua Tengah.

Operasi militer yang digelar dengan prinsip profesional dan terukur ini bukan sekadar menunjukkan kekuatan negara, tetapi juga menjadi bentuk perlindungan nyata terhadap warga sipil yang selama ini hidup dalam bayang-bayang teror bersenjata. Dalam waktu dekat, diharapkan wilayah-wilayah konflik seperti Intan Jaya, Nduga, dan Pegunungan Bintang bisa kembali menjadi zona damai.

(Mond)

#BakuTembak #TNI #KKB #OPM #Peristiwa