Breaking News

Seorang Narapidana di Lapas Pemuda Tangerang Ditemukan Tewas Gantung Diri: Detik-Detik Penemuan dan Fakta di Baliknya

Polisi mengolah TKP terkait tewasnya seorang warga binaan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Rabu, 19 Juni 2024. (./Istimewa)

D'On, Tangerang (Banten),–
Tragedi memilukan terjadi di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Seorang narapidana muda, Habibi Albar (25), warga Cibinong, Kabupaten Bogor, ditemukan tewas gantung diri di dalam sel tahanan pada Rabu pagi. Kejadian ini menambah catatan kelam kehidupan di balik jeruji besi.

Kronologi Penemuan

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.20 WIB ketika petugas blok F membuka kamar tahanan untuk pemeriksaan rutin. Kepala Lapas, Wahyu Indarto, menyatakan bahwa petugas mendapati Habibi dalam keadaan mengenaskan. "Saat dilakukan pembukaan kamar, petugas menemukan warga binaan Habibi dalam kondisi gantung diri di bawah tangga dengan leher terikat tali sepatu," ungkap Wahyu.

Reaksi dan Langkah Petugas

Begitu menemukan jasad Habibi, petugas blok segera melaporkan kejadian tersebut kepada kepala regu pengamanan dan kepala kesatuan pengamanan lapas. Tim klinik dan kepolisian Polres Metro Tangerang langsung dipanggil untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil Pemeriksaan Forensik

Dari hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan oleh tim kepolisian, ditemukan beberapa tanda yang khas pada jasad korban yang menguatkan dugaan bunuh diri. "Kami menemukan lidah menjulur keluar, bercak air sperma di celana dalam, dan kotoran dari lubang anus. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya," jelas Wahyu. Ketiadaan luka luar memperkuat dugaan bahwa Habibi memang tewas akibat gantung diri.

Penyebab dan Latar Belakang

Menurut keterangan rekan satu selnya, Habibi telah lama mengalami depresi berat. "Teman sekamarnya menyatakan bahwa Habibi sebelumnya sudah pernah mencoba bunuh diri," kata Wahyu. Kondisi mental yang tidak stabil diduga menjadi faktor utama di balik keputusan tragis ini. 

Langkah Lanjutan

Jenazah Habibi Albar telah diserahkan kepada keluarganya setelah menjalani proses visum di RSU Kabupaten Tangerang. Keluarga almarhum yang berduka tampak terpukul dengan kejadian ini, sementara pihak lapas berkomitmen untuk mengevaluasi sistem pengawasan dan kesejahteraan psikologis narapidana agar tragedi serupa tidak terulang.

Kasus ini membuka mata publik akan perlunya perhatian lebih terhadap kondisi mental para narapidana. Kehidupan di dalam penjara yang keras dan penuh tekanan kerap menjadi pemicu depresi dan tindakan bunuh diri. Perbaikan sistem dukungan psikologis di lapas menjadi agenda penting untuk mencegah jatuhnya korban berikutnya. 

Dengan kejadian ini, diharapkan ada langkah konkret dari pihak berwenang untuk memperbaiki sistem penanganan kesehatan mental di lembaga pemasyarakatan.

(*)

#NapiTewas #Peristiwa #GantungDiri