Breaking News

Serangan Brutal Israel di Rafah, Jalur Gaza, Picu Gelombang Kecaman Global: 'All Eyes on Rafah' Viral di Media Sosial

"All Eyes on Rafah"

D'On, Rafah, Jalur Gaza,-
Serangan udara Israel yang mengakibatkan tewasnya banyak warga sipil, termasuk anak-anak dan bayi, di Rafah telah memicu reaksi keras dari seluruh dunia. Aksi militer yang brutal ini tidak hanya mendapat kecaman di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Slogan “All Eyes on Rafah” kini menjadi tren di media sosial, menjadi simbol protes global terhadap kekejaman yang berlangsung di Gaza.

Slogan yang Menjadi Viral

Popularitas slogan “All Eyes on Rafah” meningkat tajam setelah serangan udara Israel yang memaksa ribuan warga Palestina mengungsi. Serangan yang mematikan ini mengakibatkan banyak korban sipil, termasuk anak-anak. Gerakan ini mendapat momentum yang signifikan di Eropa Barat, Australia, dan India—wilayah yang sebelumnya banyak memberikan dukungan untuk Israel. Aktivis dan kelompok kemanusiaan menggunakan slogan ini untuk meningkatkan kesadaran global tentang perang yang sedang berlangsung dan menyerukan gencatan senjata segera serta akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Rafah.

Asal Usul Slogan

Slogan ini diduga pertama kali digaungkan oleh Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada bulan Februari. Sejak itu, “All Eyes on Rafah” telah menjadi seruan global untuk menghentikan kekerasan dan menyediakan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Slogan ini juga merupakan kritik keras terhadap rezim zionis Israel yang dianggap melakukan kekejaman yang bisa dikategorikan sebagai genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Makna dan Tujuan 'All Eyes on Rafah'

Secara harfiah, “All Eyes on Rafah” meminta komunitas global untuk tidak mengabaikan apa yang terjadi di Rafah—tempat di mana sekitar 1,4 juta orang berlindung setelah melarikan diri dari pertempuran sengit di tempat lain di Gaza. Meskipun terdapat banyak penduduk sipil, Israel terus melanjutkan serangannya tanpa henti.

Respons di Media Sosial

Menurut Forbes, pada Selasa, 28 Mei 2024, setelah serangan udara Israel ke Rafah, terdapat lebih dari 195.000 postingan dengan jutaan penayangan menggunakan tagar #AllEyesOnRafah di TikTok. Topik ini juga menjadi trending di Instagram dan X, dengan lebih dari 100.000 postingan lainnya telah dibuat.

Situasi Terkini

Hingga Rabu, 29 Mei 2024, Israel tetap meneruskan kampanye militernya di Rafah dengan melakukan invasi darat. Otoritas Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa tank Israel menyerang kamp yang sebelumnya dinyatakan sebagai wilayah aman oleh zionis, menewaskan setidaknya 21 orang. Serangan ini terjadi meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata dan penyediaan bantuan kemanusiaan.

Kekejaman yang terjadi di Rafah telah membuka mata dunia akan penderitaan warga Palestina. Dengan slogan “All Eyes on Rafah”, masyarakat global diajak untuk tidak hanya menyaksikan, tetapi juga bertindak dalam mengakhiri kekerasan dan mendukung upaya kemanusiaan di Gaza. Saat dunia terus memantau situasi ini, tekanan terhadap Israel untuk menghentikan serangan dan membuka akses kemanusiaan yang bebas semakin menguat.

(*)

#AllEyesonRafah #KonflikIsraelPalestina #Palestina