Breaking News

Pria Nekat Bakar Musala: Sakit Hati Jadi Motif

Pelaku pembakaran Musala Maudiul Ikhsan di Senapelan, Pekanbaru adalah TRS (36). (Sumber: Beritasatu.com/Effendi Rusli)

D'On, Pekanbaru (Riau),-
Seorang pria bernama TRS (36) nekat membakar Musala Maudiul Ikhsan di Kelurahan Padang Terubuk, Pekanbaru, Riau, pada dini hari Minggu (28/4/2024). Aksi ini tercatat dalam rekaman CCTV rumah warga, di mana pelaku terlebih dahulu memecahkan kaca depan musala sebelum menyulut api dengan kain yang telah disiapkan.

Motif pelaku, seperti yang dijelaskan oleh Kapolsek Senapelan Kompol Noak P Aritonang, adalah sakit hati dan dendam karena dilarang tidur dan nongkrong di musala tersebut. Noak menjelaskan bahwa pelaku berniat membakar rumah ibadah tersebut sebagai bentuk pelampiasan terhadap sakit hati tersebut.

Sebelum melakukan pembakaran, pelaku telah memberikan ancaman lisan kepada warga. Setelah peristiwa itu, warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Senapelan untuk ditindaklanjuti lebih lanjut. Pelaku berhasil ditangkap dua hari setelah kejadian bersama dengan barang bukti berupa korek api, hoodie, dan topi yang dipakainya saat beraksi.

Menurut Ketua RT 01 RW 6 Kelurahan Padang Terubuk, Sukamto, sebelum kejadian pembakaran, warga sudah tidak nyaman dengan keberadaan pelaku yang sering nongkrong di musala tersebut. Bahkan, kotak infak musala hilang yang diduga dicuri oleh pelaku. Warga juga merasa takut karena perilaku pelaku yang seringkali aneh dan tempramental.

Sukamto mengungkapkan bahwa pelaku sebenarnya sudah pernah mencoba membakar musala beberapa waktu sebelumnya. Pelaku telah lama menyimpan dendam terhadap warga karena sikap mereka yang tidak mau menerima perilaku pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 187 KUHP juncto Pasal 406 KUHP tentang pembakaran dan pengrusakan, dengan ancaman hukuman di atas 2 tahun penjara.

Dalam konteks lebih luas, peristiwa ini menyoroti pentingnya penanganan masalah sosial dan mental di masyarakat serta perlunya dukungan dan pemahaman terhadap individu yang mengalami masalah psikologis untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.

(*)

#Peristiwa #PembakaranMusalla #Pekanbaru