Breaking News

Waduh! Bukan Hanya Ambulans yang Suplai Batu untuk Pendemo Namun Juga Kendaraan Pribadi


D'On, Jakarta,-
Hingga saat ini, polisi masih mendalami adanya dugaan keterlibatan pihak tertentu yang memfasilitasi demo menolak UU Cipta Kerja di Jakarta, yang berujung rusuh, Selasa (13/10) kemarin.

Salah satunya adalah penggunaan ambulans untuk menyuplai batu para pendemo.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10/2020).

“Semua masih kami dalami. Ada kendaraan-kendaraan sudah kami deteksi,” ungkap Yusri.

Dalam pemeriksaan sementara, diduga ada sejumlah ambulans yang ikut memfasilitasi para pendemo.

“Ini modus baru lagi sekarang ini. Ada yang menggunakan kendaraan ambulans yang bebas bergerak ini,” beber Yusri.

Selain ambulans, ada juga dugaan kendaraan pribadi yang digunakan sebagai penyuplai makanan dan batu buat para pendemo.

“Ada juga kendaraan-kendaraan pribadi sudah terdeteksi semuanya, ini kami lakukan pendalaman,” sambungnya.

Batu tersebut, kemudian digunakan para pendemo untuk melempari aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi.

“Mereka menyiapkan makanan semuanya. Bahkan ada indikasi menyiapkan batu untuk demonstrasi, pelemparan-pelemparan,” tutur dia.

Mantan Kabid Humas Polda Jabar ini menambahkan, dari aksi rusuh kemarin, pihaknya total mengamankan 1.377 orang.

Ribuan orang yang diamankan itu diduga menjadi perusuh di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Yang cukup mengejutkan, sekitar 75-80 persen di antaranya masih berstatus pelajar.

Tak kalah mengejutkan, dari 800 pelajar, terdapat lima pelajar SD berumur 10 tahun.

“Sisanya adalah remaja, pengangguran dan buruh,” ungkap dia.

Namun, berdasarkan pemeriksaan, rata-rata mereka mengaku mendapat undangan atau diajak demo.

“Ajakannya itu didapat melalui media sosial,” tandasnya.

Terkait video ambulans ditembaki personil Brimob, tindakan tegas itu dilakukan lantaran diduga ambulans tersebut membawa ‘logistik’ bagi pendemo saat kerusuhan pecah.

Saat itu, ada rombongan ambulans tengah melintas di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Namun, ketika petugas hendak melakukan pemeriksaan, ambulans tersebut malah berusaha melarikan diri dan hendak menabrak petugas.

Hal itu membuat petugas merespon dengan menembakkan gas air mata ke arah ambulans dimaksud.

Saat melarikan diri, salah seorang di dalam ambulans berinisal N melompat keluar dan langsung diamankan petugas.

Diduga, selain N, ada tiga orang lainnya di dalam ambulans tersebut.

Setelah dilakukan pengejaran, polisi akhirnya menangkap ambulans tersebut di kawasan Taman Ismail Marzuki pada malam harinya.

Akan tetapi, saat itu, pihaknya mendapati mobil ambulans sudah dalam keadaan kosong.

“Karena memang ada jeda waktu melarikan diri dan ditemukan di daerah Taman Ismail Marzuki,” ungkap dia.

“Tetapi keterangan dari temannya yang loncat (N) seperti apa yang saya sampaikan tadi,” sambungnya.

Sampai saat ini, pihaknya tengah mendalami identitas sukarelawan tenaga medis dimaksud.

Kendati demikian, polisi enggan menduga-duga apakah ambulans tersebut terkait dengan ormas tertentu.

“Makanya, ini masih kami dalami semuanya, apakah keterangan itu memang betul atau tidak, kami akan dalami,” tandas Yusri.

(ruh/pojoksatu)