Breaking News

Sempat Ricuh dengan Satpol PP, Tenda Pengungsian Warga Dibakar OTK


D'On, NTT,- 
Setelah ricuh dengan satuan polisi pamong praja dan diserang oleh sekelompok orang, kini tenda darurat yang dihuni warga Pubabu Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, diduga dibakar orang tak dikenal, Jumat (16/10) kemarin.

Perempuan dan anak dari 37 Kepala Keluarga yang menetap di tenda darurat tersebut kini terpaksa pergi berlindung di rumah keluarga, yang berada di desa Linamnutu. Sementata para pria lari dan bersembunyi ke hutan lantaran terus diteror orang tak dikenal.

Selvi salah satu warga yang menjadi korban mengaku, akibat dibakarnya tenda darurat mereka, semua barang-barang penting seperti ijazah ludes dilalap api.

"Kami sekarang di rumahnya opa, kami kumpul jadi satu," kata Selvi kepada wartawan, Sabtu (17/10).

Dia mengaku mengenal sekelompok orang yang membongkar dan membakar tenda darurat yang mereka ditempati selama ini. "Masyarakat dari luar semua, saya kenal mereka semua dari Polo," ungkapnya.

Warga lain bernama Niko mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kejadian itu benar dan kini sebagian warga ada yang masuk ke hutan, di rumah warga lain, bahkan tujuh kepala keluarga mengungsi di gereja Imanuel Maiskolen.

Polisi Bantah Ada Pembakaran

Sementara itu Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Johannes Bangun membantah jika tenda darurat warga Pubabu Besipae, dibakar orang tak dikenal. Menurutnya, anggota yang melaksanakan pengamanan di tempat kejadian perkara tidak melaporkan ada aksi masyarakat yang melakukan aksi pembakaran.

"Tidak ada rumah yang dibakar. Anggota yang melaksanakan pengamanan di tempat kejadian perkara melaporkan tidak ada aksi masyarakat yang melakukan pembakaran. Hambatan anggota yang pengamanan untuk memadamkan api, karena di tempat kejadian perkara tidak ada sumber air yang dekat. Atap rumbia yang sudah kering," kata Johannes, Sabtu (17/10).

Dia menambahkan, anggota yang melakukan pengamanan tidak melihat ada kerumunan warga saat kejadian. Bahkan laporan dari Kapolres dan anggota yang mengamankan tempat kejadian perkara, menyatakan bahwa tidak aksi pembakaran.

"Di lokasi anggota yang pengamanan dekat tempat kejadian perkara. Melakukan penjagaan standby di joglo (lopo-lopo) yang sangat dekat dengan tempat kejadian perkara pembakaran. Anggota yang pengamanan melihat adanya kebakaran, melaporkan tidak ada masyarakat di lokasi Kapolsek dengan camat di tempat kejadian perkara, tidak ada kerumunan massa. Laporan dari kapolres dan anggota yang pengamanan di tempat kejadian perkara tidak ada aksi pembakaran," ungkap dia.

(mdk/gil)