Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Menjadi 442 Jiwa, 402 Orang Masih Hilang
D'On, Jakarta — Gelombang bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini berubah menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar dalam satu dekade terakhir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 442 orang meninggal dunia dan 402 lainnya masih hilang hingga Senin (1/12), seiring perluasan operasi pencarian dan penanganan darurat di lapangan.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara mengungkapkan bahwa angka korban terus bertambah dalam 24 jam terakhir setelah tim SAR gabungan menemukan sejumlah jenazah di area yang sebelumnya sulit dijangkau.
Sumatera Utara: Titik Terparah dengan 217 Korban Meninggal
Sumatera Utara menjadi wilayah dengan dampak paling masif. 217 orang dipastikan meninggal, naik signifikan setelah penemuan terbaru dari daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi oleh longsor dan rusaknya akses jalan.
Peristiwa fatal ini tersebar di banyak kabupaten/kota:
- Tapanuli Tengah
- Tapanuli Selatan
- Tapanuli Utara
- Kota Sibolga
- Humbang Hasundutan
- Pakpak Barat
- Padang Sidempuan
- Deli Serdang
- Kepulauan Nias
Selain korban meninggal, 209 warga masih dilaporkan hilang. Data ini diperkirakan dapat bertambah karena posko pengaduan kehilangan masih dibuka dan menerima laporan baru dari keluarga korban.
Sementara itu, jumlah pengungsi di provinsi ini mencapai puluhan ribu orang dari berbagai wilayah terdampak, antara lain:
- 3.600 jiwa di Tapanuli Utara
- 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah
- 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan
- 4.456 jiwa di Kota Sibolga
- 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan
- 1.378 jiwa di Mandailing Natal
Aceh: 96 Orang Meninggal, 75 Masih Hilang
Di Aceh, tercatat 96 korban meninggal dan 75 orang hilang. Bencana ini menjalar ke 11 kabupaten/kota, menenggelamkan permukiman, merusak infrastruktur, dan memutus akses antarwilayah.
Wilayah terdampak meliputi:
- Bener Meriah
- Aceh Tengah
- Pidie Jaya
- Bireuen
- Aceh Tenggara
- Aceh Utara
- Aceh Timur
- Lhokseumawe
- Gayo Lues
- Subulussalam
- Nagan Raya
Jumlah pengungsi yang tercatat mencapai sekitar 62.000 kepala keluarga, menjadikan Aceh sebagai wilayah dengan penyintas terbanyak. Banyak titik pengungsian dilaporkan masih kekurangan logistik dasar seperti air bersih, selimut, makanan bayi, serta layanan kesehatan.
Sumatera Barat: 129 Korban Jiwa, 118 Hilang
Di Sumatera Barat, bencana banjir dan longsor mengakibatkan 129 orang meninggal, 118 hilang, serta 16 warga luka-luka.
Sebaran korban berada di:
- Kabupaten Agam
- Kota Padang Panjang
- Kota Padang
- Padang Pariaman
- Tanah Datar
- Pasaman Barat
- Pasaman
- Solok
- Kota Solok
- Pesisir Selatan
Total 77.918 jiwa mengungsi, sebagian besar tinggal di tenda darurat, gedung sekolah, hingga rumah ibadah. Cuaca yang masih labil membuat tim SAR harus bekerja dengan pengamanan ekstra karena ancaman banjir susulan dan pergerakan tanah yang belum stabil.
Operasi SAR Diperluas: Prioritas Pada Pencarian dan Logistik
BNPB menegaskan bahwa skala penanganan bencana ini melibatkan seluruh unsur negara:
- Pemerintah daerah
- TNI–Polri
- Basarnas
- Kementerian/lembaga teknis
- Relawan dari berbagai organisasi
Fokus utama saat ini adalah:
- Mempercepat pencarian korban di area longsor berat dan daerah bantaran sungai.
- Memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi, termasuk air bersih, obat-obatan, dan fasilitas sanitasi.
- Membuka akses wilayah yang masih terisolasi, terutama di daerah berbukit yang tertutup longsor.
- Penanganan psikososial bagi warga yang kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal.
Hingga memasuki hari ketujuh status darurat bencana, kondisi di sejumlah titik masih fluktuatif. Hujan intensitas tinggi diperkirakan kembali turun dalam beberapa hari ke depan, meningkatkan risiko bencana susulan.
(Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #Longsor #Peristiwa
