Camp Pekerja Diserang di Yahukimo: Dua Tewas, Dua Selamat Usai Lari Menembus Gelap Sore Papua

Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kompol Yusuf Tauziri memberikan keterangan pers dua warga sipil yang menjadi korban pembunuhan OTK di Yahukimo. Foto: Instagram/@operasidamaicartenz2025
D'On, Yahukimo, Papua — Senja baru saja turun di Distrik Sumo ketika ketenangan Kampung Bor berubah menjadi kepanikan. Pada Sabtu, 29 November 2025, sekitar pukul 18.05 WIT, sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi sebuah camp pekerja dan langsung menyerang penghuni di dalamnya. Dalam hitungan menit, dua nyawa melayang, sementara dua lainnya berhasil menyelamatkan diri setelah berlari menembus gelap hutan dan rawa.
Dua korban yang tewas adalah Sugianto (43) dan Hardiyanto (39). Keduanya tidak sempat keluar dari kawasan camp saat penyerangan berlangsung. Sementara Nur Asyah dan Alias yang masih satu keluarga dengan para korban berhasil kabur sebelum diselamatkan aparat.
Wakasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kompol Yusuf Tauziri, menggambarkan detik-detik mencekam itu dalam keterangannya, Selasa (2/12).
“Para korban berusaha melarikan diri bersama keluarga, namun dua orang tidak berhasil menyelamatkan diri dan akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.
Pelarian Panjang Menuju Agats
Setelah berhasil keluar dari lokasi, Alias melaporkan kejadian tersebut ke aparat. Tim gabungan kemudian melakukan evakuasi malam itu juga, menggunakan perahu fiber dari Kampung Bor menuju Kota Agats, Kabupaten Asmat perjalanan panjang sekitar tujuh jam melalui jalur sungai yang gelap dan sunyi.
Evakuasi dilakukan terhadap seluruh korban, baik yang selamat maupun yang sudah meninggal dunia. Keempatnya adalah satu keluarga yang tinggal dan bekerja di Agats. Selain menjadi pencari kayu gaharu di wilayah pedalaman Yahukimo, keluarga ini juga membuka kios sembako di Kampung Bor untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar.
“Semua korban sudah berhasil dievakuasi ke Agats. Saat ini, penyidik dan Tim Operasi Damai Cartenz-2025 sedang mendalami motif dan para pelaku penyerangan,” jelas Kompol Yusuf.
Penyelidikan Diperketat
Hingga malam ini, aparat masih melakukan pemetaan lokasi, memeriksa saksi, dan membuka jalur pengejaran terhadap kelompok penyerang. Tim investigasi difokuskan pada identifikasi para pelaku serta dinamika keamanan di sekitar Kampung Bor, yang beberapa kali disebut sebagai wilayah rawan.
Peristiwa ini kembali menyoroti kerentanan para pekerja dan warga sipil di kawasan pedalaman Papua, terutama mereka yang menggantungkan hidup pada aktivitas ekonomi di wilayah terpencil.
(K)
#Peristiwa #Penikaman #Papua