Breaking News

Jadi Warga Biasa, Sri Mulyani Minta Ruang Privasi Usai 15 Tahun Mengabdi

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) bersama pejabat lama Sri Mulyani Indrawati (kiri) menyapa wartawan usai serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).

D'On, Jakarta
– Suasana haru menyelimuti Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025). Ribuan pegawai Kemenkeu berbaris rapi di halaman gedung, menyanyikan lagu-lagu penuh makna perpisahan. Dari pengeras suara terdengar lantunan Bahasa Kalbu karya Titi DJ dan Karena Cinta ciptaan mendiang Glenn Fredly. Lagu itu menjadi pengiring langkah kepergian Sri Mulyani Indrawati, perempuan yang selama hampir dua dekade dikenal publik sebagai Bendahara Negara.

Sri Mulyani resmi menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Keuangan setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet pada Oktober lalu. Jabatan strategis itu kini diemban oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom senior yang dipercaya melanjutkan estafet pengelolaan fiskal negara.

Namun, yang paling menyentuh hati adalah pernyataan Sri Mulyani ketika menyampaikan kata perpisahan. Dengan suara bergetar, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan pamit sekaligus meminta masyarakat untuk mulai menghargai status barunya sebagai warga biasa.

“Saya pamit undur diri pagi hari ini, dan mohon mulai saat ini, untuk kita semua menghormati ruang privasi kami, atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa,” ujarnya di hadapan pejabat, tamu undangan, dan ribuan pegawai yang hadir.

Pesan untuk Mencintai Indonesia

Dalam pidato yang berlangsung sekitar 15 menit, Sri Mulyani menyampaikan pesan mendalam. Ia berpesan kepada seluruh pegawai Kemenkeu untuk tetap memegang teguh komitmen dan cinta pada tanah air, meski dirinya tak lagi berada di kursi menteri.

“Salam sehat untuk seluruhnya dan sukses untuk semuanya yang hadir, dan jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” katanya.

Ucapan itu sontak disambut tepuk tangan panjang. Bagi para pegawai Kemenkeu, Sri Mulyani bukan sekadar atasan, melainkan sosok pemimpin yang menjadi teladan ketegasan, integritas, dan dedikasi.

Mengakui Kekurangan dan Meminta Maaf

Perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 itu tidak menutup diri dari evaluasi. Ia menyadari, selama 15 tahun menjabat sebagai Menteri Keuangan—baik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, maupun Prabowo Subianto—tidak semua kebijakan yang dirumuskan berjalan sempurna.

“Tidak ada gading yang tidak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kehilapan. Dan untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya tulus.

Sri Mulyani juga mengungkap betapa beratnya mengelola keuangan negara di tengah arus perubahan global. Mulai dari krisis finansial dunia, pandemi Covid-19, transformasi ekonomi digital, hingga dinamika geopolitik yang penuh ketidakpastian.

“Kita bersama-sama mengelola keuangan negara dan menjaga Kementerian Keuangan di dalam situasi dan tantangan yang terus berubah, makin kompleks. Tidak pernah mudah,” katanya.

Terhormat Bisa Mengabdi

Di hadapan publik, Sri Mulyani mengaku beruntung bisa dipercaya memegang peran penting dalam perjalanan bangsa. Ia menyebut kesempatan menjadi bagian dari kabinet sebagai sebuah kehormatan yang tidak ternilai.

“Bagi saya pribadi, bisa menjadi bagian dari tim Presiden Prabowo Subianto dan juga sebelumnya, merupakan sebuah kehormatan. Itu adalah keistimewaan yang tak bisa diukur dengan apapun,” ungkapnya.

Pelepasan Penuh Haru

Usai menyampaikan pidato, suasana menjadi semakin emosional. Para pegawai Kemenkeu tak kuasa menahan air mata saat mengantarkan Sri Mulyani keluar dari gedung. Lagu-lagu perpisahan yang dilantunkan membuat suasana kian sendu, namun juga penuh penghormatan.

Banyak yang meyakini, meski tidak lagi duduk di kursi menteri, nama Sri Mulyani akan tetap tercatat dalam sejarah sebagai salah satu Menteri Keuangan terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Kini, setelah puluhan tahun mengabdi di ranah publik, Sri Mulyani memilih kembali ke kehidupan sederhana sebagai warga biasa. Ia meminta hanya satu hal: ruang privasi.

(T)

#SriMulyani #Nasional