Breaking News

Panglima TNI Tunjuk Enam Pati Pimpin Kodam Baru, Strategi Perkuat Pertahanan Nasional

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi

D'On, Jakarta
– Langkah besar kembali diambil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memperkuat pertahanan negara. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto resmi menunjuk enam perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat untuk memimpin enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru yang akan menjadi garda terdepan pengamanan wilayah strategis Indonesia.

Penunjukan ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025 dan menjadi bagian dari kebijakan besar validasi organisasi di tubuh TNI, yang mencakup penambahan komando baru serta penataan ulang struktur pertahanan.

Daftar Panglima Kodam Baru

Enam perwira tinggi yang dipercaya memegang tongkat komando tersebut adalah:

  1. Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo – Pangdam XIX/Tuanku Tambusai
  2. Mayjen TNI Arief Gajah Mada – Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol
  3. Mayjen TNI Kristomei Sianturi – Pangdam XXI/Radin Inten
  4. Mayjen TNI Zainul Arifin – Pangdam XXII/Tambun Bungai
  5. Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar – Pangdam XXIII/Palaka Wira
  6. Mayjen TNI Lucky Avianto – Pangdam XXIV/Mandala

Menariknya, salah satu nama yang masuk daftar, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, saat ini masih menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI. Saat dikonfirmasi, Kristomei membenarkan adanya penunjukan tersebut, namun memilih tidak berkomentar banyak mengenai jabatan barunya.

“Ya, benar. Tapi saya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, termasuk soal pelantikan,” ujarnya singkat.

Momentum Peresmian dan Agenda Besar TNI

Berdasarkan informasi yang dihimpun, enam Kodam baru ini rencananya akan dilantik secara resmi dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Peresmian ini diperkirakan akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah modern TNI, mengingat pembentukan enam Kodam sekaligus belum pernah dilakukan dalam satu gelombang besar seperti ini sebelumnya.

Latar Belakang: Kenapa Enam Kodam Baru Dibentuk?

Pembentukan Kodam baru bukan sekadar penambahan unit komando, melainkan langkah strategis untuk memperkuat pengendalian teritorial. Kodam merupakan struktur komando utama di tingkat provinsi atau gabungan provinsi, yang bertanggung jawab langsung terhadap keamanan wilayah darat.

Seiring meningkatnya kompleksitas tantangan keamanan mulai dari ancaman perbatasan, gangguan keamanan laut yang berdampak ke darat, bencana alam, hingga potensi konflik sosial kehadiran Kodam baru diyakini akan memperpendek rantai komando dan meningkatkan kecepatan respon militer.

Beberapa nama kodam yang digunakan juga mencerminkan tokoh-tokoh pahlawan nasional dari berbagai daerah, seperti Tuanku Tambusai dan Tuanku Imam Bonjol dari Sumatra, Radin Inten dari Lampung, hingga Tambun Bungai dari Kalimantan Tengah. Penamaan ini bukan sekadar simbol, tetapi mengandung pesan historis dan kultural tentang semangat perjuangan bangsa.

Validasi Organisasi: Perombakan Besar di Tubuh TNI

Langkah ini adalah bagian dari program validasi organisasi yang lebih luas. Selain enam Kodam baru, TNI juga akan melakukan peningkatan status 14 Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), serta mengaktifkan kembali jabatan strategis baru, yaitu Wakil Panglima TNI.

Perubahan ini dipandang akan membuat struktur TNI lebih adaptif terhadap tantangan zaman, sekaligus memperkuat koordinasi antar matra (AD, AL, dan AU).

Makna Strategis bagi Pertahanan Nasional

Pengamat militer menilai, pembentukan Kodam baru akan memperkuat deterrence effect atau efek gentar terhadap potensi ancaman, baik dari luar maupun dalam negeri. Dengan wilayah tanggung jawab yang lebih tersegmentasi, pasukan dapat lebih fokus pada karakteristik ancaman lokal, baik itu di perbatasan darat, daerah rawan bencana, atau wilayah strategis ekonomi.

Selain itu, Kodam baru ini diharapkan mampu menjadi pilar ketahanan nasional di tengah dinamika geopolitik kawasan, terutama di tengah meningkatnya tensi keamanan di Asia Tenggara.

(Mond)

#TNI #Militer #Kodam #Nasional