Breaking News

Terbongkar! Guru Besar Unsoed yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Ternyata Dosen Ilmu Komunikasi

Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Shutter Stock

D'On, Purwokerto
 – Kasus dugaan pelecehan seksual yang mengguncang kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) akhirnya mulai terungkap identitas pelakunya. Guru besar yang diduga melecehkan seorang mahasiswi ternyata adalah dosen senior di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ironisnya, korban adalah mahasiswi yang merupakan peserta didik langsung dari sang dosen.

Konfirmasi tersebut disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unsoed, Tri Wuryanisngsih, saat dihubungi awak media melalui pesan singkat, Selasa (29/7).

"Nggih (iya), dosen Ilkom," tulis Wury singkat, membenarkan informasi yang telah beredar luas di kalangan mahasiswa dan masyarakat kampus.

Namun saat ditanya lebih lanjut mengenai bentuk pelecehan yang dilakukan, Tri Wuryanisngsih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan menjaga kerahasiaan proses pemeriksaan dan melindungi korban.

“Kalau itu tidak bisa saya sampaikan,” tegasnya.

Sanksi Masih Menunggu Kementerian

Pihak kampus belum dapat memberikan sanksi langsung terhadap dosen tersebut. Hingga kini, kasus tersebut masih ditangani oleh tim pemeriksa internal universitas, dan hasilnya akan diteruskan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk penetapan sanksi secara resmi.

“Masih proses di tim pemeriksa universitas. Kampus mengusulkan ke kementerian, penetapan (sanksi) ada di kementerian,” jelas Tri.

Langkah ini mengindikasikan bahwa keputusan final terkait nasib guru besar tersebut kini berada di tangan otoritas tertinggi pendidikan tinggi di Indonesia. Meskipun begitu, tekanan publik dan tuntutan dari civitas akademika semakin memuncak.

Mahasiswa Geram, Gelar Aksi dan Pajang Foto Terduga Pelaku

Aroma ketidakpuasan mahasiswa mulai terasa kuat. Sejumlah mahasiswa FISIP Unsoed menggelar aksi protes di depan gedung fakultas pada Senin (28/7). Dalam aksi yang berlangsung tertib namun penuh semangat itu, para mahasiswa membawa berbagai poster kecaman dan tuntutan. Mereka mendesak pihak kampus agar tidak berlindung di balik birokrasi dan segera memecat pelaku jika terbukti bersalah.

Salah satu simbol perlawanan mahasiswa adalah memajang foto terduga pelaku di area kampus. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk peringatan terhadap sikap diam dan lambannya respons institusi terhadap kasus pelecehan seksual.

“Kami tidak akan diam. Kampus harus menjadi tempat yang aman bagi semua mahasiswi. Jangan ada lagi korban yang bungkam karena takut,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Kampus Harus Bersih dari Predator Seksual

Kasus ini menjadi alarm keras bagi seluruh institusi pendidikan di Indonesia. Dengan status pelaku sebagai guru besar, posisi akademik yang seharusnya menjadi teladan justru diduga disalahgunakan untuk tindakan tercela. Lebih menyedihkan lagi, korban adalah mahasiswi yang mempercayakan pendidikan dan bimbingannya kepada pelaku.

Para aktivis perempuan dan pemerhati pendidikan mendesak agar kasus ini tidak diredam atau diselesaikan secara diam-diam, melainkan diusut secara tuntas dan transparan.

Catatan: Hingga berita ini diturunkan, pihak kampus belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan hasil pemeriksaan internal. Pihak keluarga korban maupun korban sendiri belum memberikan pernyataan kepada media.

(K)

#PelecehanSeksual #Unsoed #Pendidikan #OknumDosenLecehkanMahasiswi