Breaking News

Ekos Albar Ditunjuk Jadi Komisaris Independen ITDC: Dari Sales Mobil Hingga Tokoh Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional

Ekos Albar

D'On, Jakarta —
Kabar menggembirakan datang dari dunia pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Salah satu tokoh Minang yang telah lama malang melintang di dunia usaha, politik, dan pemerintahan, Ekos Albar, resmi ditunjuk sebagai Komisaris Independen Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Penunjukan ini telah tercantum secara resmi di laman resmi ITDC, anak perusahaan BUMN Holding Injourney yang bergerak di bidang pengembangan kawasan pariwisata strategis nasional.

Penempatan Ekos di jajaran komisaris ITDC bukan tanpa alasan. Latar belakang panjangnya dalam sektor bisnis, marketing, serta jaringan politik yang luas dinilai menjadi nilai tambah untuk memperkuat strategi pengembangan pariwisata Indonesia ke depan, terutama dalam mempercepat pertumbuhan kawasan-kawasan wisata unggulan seperti The Mandalika, Danau Toba, Borobudur, dan destinasi super prioritas lainnya.

Dari Batusangkar Menuju Panggung Nasional

Lahir di Batusangkar, Sumatera Barat, pada 26 Agustus 1971, Ekos Albar telah menorehkan jejak panjang dalam berbagai sektor kehidupan publik. Meski kini dikenal sebagai pengusaha sukses dan politikus berpengaruh, perjalanan kariernya dimulai dari titik yang sangat sederhana.

Pada awal kariernya, Ekos memulai profesinya sebagai sales di Indomobil, perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia. Bukan posisi yang prestisius, namun dari sinilah bakatnya dalam bidang komunikasi, pemasaran, dan pengelolaan tim mulai diasah. Berkat kerja keras dan insting bisnis yang tajam, ia perlahan meniti tangga kesuksesan hingga dipercaya memimpin sejumlah perusahaan besar.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Direktur di PT Heksa Jaya Abadi, PT Tripalma Nusantara, dan PT Argo Palma Khatulistiwa, perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Di luar itu, ia juga menduduki posisi penting di sektor otomotif sebagai Direktur Asco Otomotif, serta menjajal dunia kontraktor telekomunikasi dan infrastruktur. Jejak kariernya membuktikan bahwa Ekos Albar bukanlah orang baru dalam urusan manajemen, strategi bisnis, dan kepemimpinan korporasi.

Politik: Lini Baru, Pengaruh Lama

Tak hanya di dunia usaha, Ekos juga dikenal aktif dalam politik nasional, khususnya di Partai Amanat Nasional (PAN). Ia mulai bergabung dengan PAN sejak tahun 1999, dan secara konsisten meniti karier politik hingga akhirnya dipercaya menjadi Bendahara Umum DPP PAN untuk periode 2020–2025. Posisi ini mencerminkan betapa ia menjadi sosok yang memiliki kepercayaan tinggi di lingkaran elit partai berlambang matahari putih itu.

Kiprah politiknya mencapai titik puncak ketika pada tahun 2023, ia ditunjuk sebagai Wakil Walikota Padang menggantikan Hendri Septa melalui mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW). Hendri kala itu naik menjadi Walikota Padang menggantikan posisi Mahyeldi Ansharullah yang terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat.

Sebagai Wakil Walikota, meski menjabat dalam waktu yang relatif singkat (2023–2024), Ekos dikenal aktif dalam membangun hubungan antarsektor, menyusun pendekatan baru dalam pengembangan kota, serta mendorong partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan kota. Ia banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan karena gaya kepemimpinannya yang terbuka dan solutif.

Maju ke Pilkada Sumbar, Lanjut ke Dunia Strategis BUMN

Setelah masa jabatannya berakhir sebagai Wakil Walikota, Ekos Albar tak lantas beristirahat. Ia memilih melanjutkan kiprah politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat dalam Pilkada 2024, berpasangan dengan tokoh nasional sekaligus Bupati Solok, Epyardi Asda. Pasangan ini sempat menjadi sorotan karena membawa misi perubahan dan pembangunan infrastruktur berbasis kawasan.

Namun, dalam kontestasi itu, mereka belum berhasil meraih kemenangan. Pasangan Mahyeldi Ansharullah – Vasco Ruseimy akhirnya kembali dipercaya rakyat Sumbar untuk memimpin.

Kekalahan itu tidak menyurutkan semangat Ekos untuk terus berkontribusi bagi Indonesia. Penunjukan dirinya sebagai Komisaris Independen ITDC justru menjadi lembaran baru yang sangat strategis. Dari balik meja komisaris, Ekos kini memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan dan tata kelola destinasi pariwisata unggulan nasional — salah satu sektor penggerak utama ekonomi Indonesia pascapandemi.

Antara Minangkabau, Nasionalisme, dan Pariwisata Berkelanjutan

Penunjukan Ekos Albar ke posisi ini menandai bahwa sosok-sosok daerah dengan kompetensi mumpuni semakin diakui di panggung nasional. Dengan akar budaya Minangkabau yang kuat, pengalaman sebagai pemimpin daerah, dan jaringan luas di dunia usaha dan politik, Ekos diharapkan mampu membawa napas segar bagi pengembangan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal.

Dari sales mobil hingga menjadi komisaris di perusahaan strategis nasional, perjalanan Ekos Albar menjadi bukti bahwa kegigihan, pengalaman, dan integritas tetap menjadi nilai utama dalam membangun bangsa.

(Mond)

#EkosAlbar #ITDC #Nasional