Wanda Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Padang Pariaman
D'On, Padang Pariaman, Sumatera Barat — Sebuah tragedi berdarah mengguncang Sumatera Barat. Sungai Batang Anai yang biasanya tenang tiba-tiba menjadi saksi bisu dari sebuah kejahatan mengerikan. Potongan tubuh perempuan muda berinisial SA ditemukan hanyut dan mengambang di aliran sungai tersebut pada Selasa pagi, 17 Juni 2025. Penemuan itu sontak menyulut ketakutan, duka, dan pertanyaan: siapa pelaku dari kekejaman yang begitu biadab ini?
Jawaban itu mulai terkuak hanya dalam hitungan hari. Kepolisian Resor Padang Pariaman, setelah serangkaian penyelidikan intensif, menetapkan seorang pria berinisial SJ alias Wanda (W) sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut.
“SJ alias Wanda telah kami tetapkan sebagai tersangka pagi tadi. Alat bukti yang dikumpulkan penyidik sudah cukup,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, pada Minggu, 22 Juni 2025, dikutip dari Antara.
Misteri Utang Piutang atau Sesuatu yang Lebih Gelap?
Meski status tersangka telah dikukuhkan, pihak kepolisian belum sepenuhnya menutup lembaran penyelidikan. Ada motif yang disebut-sebut oleh pelaku—utang piutang. Namun, polisi belum puas dengan pengakuan itu. Mereka mendalami kemungkinan adanya motif yang lebih kompleks, lebih gelap, dan mungkin berkaitan dengan kecenderungan kekerasan psikologis pelaku.
“Motif sementara diduga karena utang piutang, tetapi penyelidikan masih terus berjalan,” kata Reggy. “Kami juga terus memeriksa saksi-saksi yang mungkin mengetahui hubungan antara pelaku dan korban.”
Dalam proses investigasi lanjutan, aparat menemukan fakta-fakta yang jauh lebih mengejutkan. Penangkapan SJ yang dilakukan dini hari pada Kamis, 19 Juni 2025, ternyata membuka kotak pandora yang lebih mengerikan: di rumah pelaku, tepatnya di dalam sebuah sumur tua yang sudah lama tak terpakai, polisi menemukan dua kerangka manusia.
Kerangka-kerangka itu diduga kuat milik dua remaja perempuan yang sebelumnya dinyatakan hilang secara misterius tahun lalu. Kasus mereka sempat dingin—tidak ada petunjuk, tidak ada pelaku, dan tak ada kejelasan. Kini, misteri itu seperti menemukan jawabannya, dan SJ diduga tidak hanya melakukan satu pembunuhan, tetapi bisa saja merupakan pelaku pembunuhan berantai.
“Kami sudah mengevakuasi kerangka dari sumur dan sedang melakukan autopsi untuk memastikan identitas korban,” ujar Reggy. “Jika terbukti, ini akan menjadi kasus kejahatan berantai yang sangat serius.”
Ketegangan di Tengah Masyarakat
Kasus ini menimbulkan kegemparan luas. Masyarakat Padang Pariaman, dan bahkan Sumatera Barat secara keseluruhan, dikejutkan oleh potret kebiadaban yang jarang terjadi di wilayah yang relatif aman ini. Ketakutan mulai merayap. Warga bertanya-tanya, berapa banyak korban lainnya yang belum ditemukan? Apakah ada saksi yang selamat? Dan yang lebih menakutkan—apakah SJ bekerja sendirian?
Pihak kepolisian kini fokus tidak hanya pada pembuktian kasus mutilasi SA, tetapi juga mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan jaringan atau aksi serupa sebelumnya yang belum terdeteksi.
Selain memeriksa saksi dan lokasi kejadian, tim forensik juga tengah menunggu hasil pemeriksaan DNA dan autopsi korban SA, serta kerangka yang ditemukan di sumur. Hasil ini akan menjadi kunci penting dalam mengaitkan SJ dengan kasus-kasus lain dan menguatkan bukti untuk dakwaan yang lebih berat.
Ajakan untuk Tetap Tenang dan Waspada
Polisi mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak menyebar spekulasi liar, dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak berwenang. Namun, mereka juga meminta warga untuk tetap waspada, dan tidak segan melapor jika memiliki informasi terkait pelaku maupun korban lainnya yang hilang secara misterius.
“Kami bekerja semaksimal mungkin dan meminta kerja sama masyarakat untuk membantu menuntaskan kasus ini. Setiap informasi sekecil apa pun bisa sangat berharga,” kata Reggy.
Di tengah suasana duka dan kekhawatiran yang menyelimuti Padang Pariaman, satu hal kini menjadi harapan: kebenaran akan terungkap sepenuhnya, dan keadilan akan ditegakkan untuk para korban.
Catatan Redaksi:
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan data akan terus diperbarui seiring perkembangan informasi dari pihak kepolisian. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan hoaks dan menghormati privasi keluarga korban yang tengah berduka.
(Mond)
#Mutilasi #Kriminal #PembunuhanBerantai