Pabrik Pengolahan Sawit PT BW di Muaro Jambi Terbakar Hebat: Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Besar Mengintai
Petugas Damkar Kota Jambi Berupaya Padamkan Api yang Membakar PT BM Gudang Pengolah Sawit
D'On, Muaro Jambi – Suasana dini hari yang biasanya tenang di Desa Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 04.00 WIB, kobaran api besar membumbung tinggi dari kompleks bangunan pabrik milik PT. BW, perusahaan pengolahan kelapa sawit yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi lokal. Api melahap sebagian fasilitas inti pabrik, khususnya mesin pengolahan sawit, yang meskipun tidak sedang beroperasi, justru menjadi pusat titik api.
Peristiwa itu langsung mengundang kepanikan warga sekitar. Dari kejauhan, asap hitam pekat terlihat membumbung ke langit, diiringi suara gemuruh khas kebakaran besar. Warga berlarian keluar rumah, dan sebagian lainnya dengan sigap menghubungi unit Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartran) Kabupaten Muaro Jambi.
Enam Jam Pertarungan dengan Api
Menurut Saman, Sekretaris Damkartran Kabupaten Muaro Jambi, pihaknya menerima laporan pada pukul 04.10 WIB dan langsung mengerahkan unit pemadam ke lokasi. Tidak kurang dari 15.000 liter air dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah, yang berkobar ganas di dalam struktur bangunan yang penuh dengan material mudah terbakar.
"Butuh waktu hampir enam jam, tepatnya hingga pukul 10.15 WIB, untuk benar-benar memadamkan api. Kami bekerja tanpa henti agar api tidak merembet ke bangunan lain," ujar Saman saat ditemui awak media di lokasi kejadian.
Saman menjelaskan, api berasal dari area mesin pengolahan kelapa sawit, yang meski dalam kondisi tidak aktif, tetap menjadi pemicu bencana karena dugaan awal korsleting listrik. “Mesin memang sedang tidak beroperasi. Tapi dari hasil pengecekan awal, titik api diduga kuat berasal dari instalasi listrik di dalam bangunan,” lanjutnya.
Kerusakan Parah, Kerugian Belum Terhitung
Mesin-mesin pengolahan yang terbakar merupakan bagian vital dari proses produksi perusahaan. Kerusakan yang ditimbulkan diperkirakan cukup parah, meski belum ada pernyataan resmi dari perusahaan mengenai estimasi kerugian materil.
Hingga berita ini ditulis, tim internal perusahaan bersama aparat kepolisian masih melakukan pendataan dan penyelidikan lanjutan. Namun, indikasi sabotase atau human error nyaris dapat dikesampingkan karena tidak ada aktivitas produksi saat kejadian.
“Dugaan sementara memang mengarah ke korsleting. Tapi tentu, penyelidikan lebih mendalam akan tetap dilakukan oleh pihak berwenang,” tegas Saman.
Peringatan Keras untuk Dunia Industri
Insiden ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya manajemen risiko kebakaran, khususnya di sektor industri yang beroperasi dengan mesin-mesin berskala besar dan instalasi listrik berdaya tinggi. Banyak pabrik di Indonesia yang masih mengabaikan perawatan sistem kelistrikan, terutama saat fasilitas sedang tidak digunakan.
Kebakaran di PT BW juga mengungkap kekhawatiran lama mengenai sistem pengawasan pasif di luar jam operasional, sebuah celah yang seringkali luput dari perhatian banyak pengelola industri.
Situasi Kembali Kondusif, Tapi Bekas Luka Masih Terlihat
Pasca pemadaman, situasi di lokasi kejadian berangsur kondusif. Aktivitas warga sekitar kembali normal, meskipun bangunan pabrik yang hangus dan bau asap yang masih menggantung di udara menjadi pengingat bisu akan bencana yang baru saja terjadi.
PT BW sendiri hingga kini belum memberikan keterangan resmi kepada publik terkait kerusakan, rencana perbaikan, atau dampak terhadap produksi. Namun, masyarakat dan pekerja pabrik berharap perusahaan segera melakukan perbaikan dan memperketat pengawasan agar insiden serupa tak terulang.
(Tamoik)
#Peristiwa #Kebakaran #Jambi #PabrikSawitTerbakar