Breaking News

Normalisasi Batang Kandis Capai 70 Persen: Pemko Padang Berpacu dengan Waktu Tuntaskan Masalah Lahan

Walikota Padang Lakukan Pembahasan Terkait Kendala Lahan di Proyek Batang Kandis 

D'On, Padang –
Pemerintah Kota (Pemko) Padang menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan banjir yang saban tahun menghantui warga, terutama di kawasan sepanjang aliran Sungai Batang Kandis. Proyek strategis nasional yang mengusung normalisasi sungai ini kini memasuki tahap krusial: pembebasan lahan yang masih menyisakan pekerjaan rumah di sepuluh titik ruas.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan komitmen penuh Pemko untuk menyelesaikan proyek ini secara tuntas. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (12/6/2025), Fadly menyampaikan bahwa normalisasi Sungai Batang Kandis bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan ikhtiar menyelamatkan ribuan rumah warga dari ancaman banjir musiman.

“Kita telah melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat. Ke depan, kita ingin proyek ini bisa berjalan lancar, tanpa hambatan, dan masyarakat segera merasakan manfaat dari upaya normalisasi ini,” ujar Fadly.

Namun di balik semangat itu, proses pembebasan lahan menjadi tantangan yang tidak ringan. Fadly menyebutkan adanya kendala dalam penetapan titik koordinat lahan yang akan dibebaskan serta kebutuhan akan penilaian harga (appraisal) yang akurat dan dapat diterima semua pihak.

Kendala Lahan, Ancaman Keterlambatan

Kondisi ini diperkuat oleh laporan Ilyas Firman, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V. Dalam paparannya, Ilyas menjelaskan bahwa proyek fisik telah mencapai 70 persen. Tanggul dan bantaran tebing sungai telah berdiri kokoh di sejumlah titik, namun sepuluh ruas lahan yang belum terbebaskan berpotensi menghambat penyelesaian.

“Jika persoalan lahan ini tidak segera diselesaikan, maka capaian maksimal kami hanya bisa berhenti di angka 87 persen. Artinya, akan ada bagian yang tidak terselesaikan,” tegas Ilyas.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan perencanaan, proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025. Namun dengan adanya hambatan 13 persen dari target fisik, keberhasilan proyek kini sangat bergantung pada kecepatan Pemko Padang dalam menyelesaikan masalah lahan.

“Kami sudah menyelesaikan bagian teknis sesuai jadwal, tetapi tanpa lahan yang jelas dan sah, kami tidak bisa lanjut. Ini menjadi penentu apakah proyek ini tuntas sesuai target atau tidak,” ujar Ilyas dengan nada serius.

Sinergi dan Pendekatan Persuasif

Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, turut menegaskan bahwa Pemko tidak tinggal diam. Langkah appraisal telah dijalankan, dan pendekatan persuasif terhadap masyarakat terus dilakukan untuk membuka jalan penyelesaian lahan yang tersisa.

“Banyak sungai yang harus kita tangani, dan semua beririsan dengan aset. Karena itu, pendataan aset menjadi sangat penting agar semua proses bisa dipertanggungjawabkan secara administratif dan hukum,” katanya.

Hal ini diamini oleh Efendri Eka Saputra, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, yang turut hadir dalam rapat tersebut. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemko, terutama dalam penertiban dan pencatatan aset negara sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas proyek.

“Kita semua harus bersama-sama mencari solusi terbaik agar proyek ini tidak terhenti di tengah jalan. Keberhasilan ini adalah untuk masyarakat Padang,” ucap Efendri.

Lintas Instansi Bersatu: Tak Ada Lagi Ego Sektoral

Rapat koordinasi yang digelar Pemko Padang ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Padang, Kejaksaan Tinggi Sumbar, hingga sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Sinergi lintas lembaga ini menjadi kunci utama agar setiap permasalahan, terutama soal lahan dan legalitas, dapat diselesaikan cepat dan tuntas.

Dengan progres fisik yang telah menembus angka 70 persen dan tenggat waktu yang semakin dekat, Pemko Padang kini berpacu dengan waktu. Nasib ribuan warga di sepanjang aliran Batang Kandis bergantung pada keberhasilan penyelesaian proyek ini. Jika masalah lahan terselesaikan, maka harapan untuk hidup lebih aman dari banjir bisa segera terwujud.

(Mond)

#BWSVPadang #Padang