Hari Raya Kurban di Padang: Ketika Damkar Datang Bukan untuk Memadamkan Api, Tapi Membersihkan Rumah Allah
Damkar Kota Padang Bersihkan Masjid dan Musola usai Penyembelihan Hewan Kurban
D'On, Padang – Sabtu siang di Parupuk Tabing, Kota Padang, suasana Masjid Mukhlisin baru saja reda dari hiruk-pikuk penyembelihan hewan kurban. Aroma daging segar masih tercium samar-samar, dan noda darah kurban tampak membekas di teras depan masjid sebuah sisa dari ritual tahunan yang sarat makna. Namun tiba-tiba, dari kejauhan terdengar sirene khas yang biasanya mengiringi misi penyelamatan kebakaran. Satu unit mobil pemadam kebakaran meluncur pelan ke halaman masjid.
Tak ada api. Tak ada asap. Namun kedatangan mobil Damkar sontak mengundang perhatian warga. Beberapa anak kecil yang masih bermain di sekitar lokasi mendekat penasaran, sementara orang tua saling bertanya-tanya. Ada apa gerangan?
Rupanya, kedatangan armada merah menyala itu bukan untuk menanggulangi bencana, melainkan untuk melaksanakan sebuah misi kemanusiaan yang tak kalah mulia — membersihkan rumah ibadah pasca penyembelihan hewan kurban.
Inisiatif Sederhana yang Menyentuh Hati
Berawal dari keprihatinan seorang warga yang tak ingin rumah Allah dibiarkan kotor berhari-hari, sebuah panggilan pun masuk ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang. Warga itu meminta, bukan dalam kondisi darurat, melainkan dengan harapan: agar lantai masjid yang dipenuhi darah dan bau amis bekas penyembelihan bisa disiram dan dibersihkan. Tanpa pikir panjang, tim Damkar pun bergegas.
“Alhamdulillah Damkar datang. Masjid jadi kinclong lagi. Bersih seperti sediakala. Kami bersyukur sekali,” ujar salah seorang jemaah, senyum lega tergambar jelas di wajahnya.
Kedatangan petugas Damkar bukan hanya membawa semprotan air bertekanan tinggi, tapi juga membawa semangat gotong-royong dan kepedulian yang jarang terlihat di tengah rutinitas lebaran.
“Mereka datang tidak untuk memadamkan kebakaran, tapi untuk menyiram rumah ibadah. Tanpa meminta bayaran. Semoga Allah membalas kebaikan mereka,” tutur Syahrial, warga Parupuk Tabing, dengan mata berbinar.
Tiga Armada, Lima Masjid dan Musala Dibersihkan
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budi Payan, membenarkan bahwa pada Sabtu sore itu, pihaknya memang menerima sejumlah permintaan dari masyarakat yang baru saja menuntaskan pembagian daging kurban. Lantai-lantai masjid dan musala yang sempat dijadikan tempat pengolahan dan pembagian daging membutuhkan pembersihan menyeluruh.
“Kami terima laporan dari warga. Mereka minta tolong agar tempat ibadah mereka bisa dibersihkan. Kami terjunkan tiga armada sekaligus,” ujar Budi, yang saat itu didampingi Kabid Proteksi Damkar, Sutan Hendra.
Ketiga armada yang dikerahkan adalah unit 06, 013, dan 017. Masing-masing mobil pemadam dilengkapi lima personel terlatih. Bukan hanya andal dalam menaklukkan api, tapi juga gesit dalam menyapu kotoran dan sisa-sisa darah kurban di lantai rumah ibadah.
Berikut rincian tugas para armada Damkar Kota Padang pada hari itu:
- Armada 06 membersihkan Musala Dinul Hidayah di belakang Pos 2, Kecamatan Padang Selatan.
- Armada 013 ditugaskan ke Masjid Raya Istiqlal di Kalawi, serta Masjid Baiturrahman di Belimbing.
- Armada 017 meluncur ke Masjid Mukhlisin di Parupuk Tabing dan Masjid Darul Jadid di kawasan Lolong Belanti.
Lebih dari Sekadar Tugas
Bagi para petugas Damkar, hari itu bukan sekadar menjalankan tugas tambahan di luar SOP. Ini adalah bagian dari pengabdian, sekaligus bukti bahwa pelayanan publik bisa menjangkau sisi-sisi spiritual kehidupan warga.
Salah satu personel pemadam yang ikut turun tangan membersihkan masjid bahkan mengaku merasa bangga. “Biasanya kami datang saat semua orang panik. Tapi kali ini kami datang membawa kebersihan dan rasa damai. Rasanya berbeda, lebih menyentuh hati,” ujarnya sambil menutup selang air dan mengemasi peralatan.
Gotong Royong Era Modern
Aksi Damkar Kota Padang ini pun menyebar cepat di media sosial. Banyak warganet memuji langkah tanggap dan humanis tersebut. Tak sedikit yang berharap praktik ini bisa ditiru di daerah lain, terutama saat momen-momen keagamaan yang membutuhkan kebersihan tempat ibadah.
Di tengah derasnya modernisasi dan individualisme, kegiatan semacam ini adalah oase mengingatkan kita bahwa semangat gotong royong dan rasa cinta terhadap rumah ibadah tetap hidup, dalam bentuk dan cara yang tak terduga.
(Mond)
#DamkarKotaPadang #Padang