Dikejar di Tol Tengah Malam, Dua Residivis Spesialis Pembobol Toko Ditembak Mati Polisi
Polisi menembak mati dua pelaku pembobol toko dan distributor roko di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
D'On, Pasuruan – Suasana sunyi dini hari di Tol Kejapanan, Pasuruan, mendadak berubah mencekam. Dentuman keras, suara sirine meraung, dan cahaya lampu strobo polisi memecah gelapnya malam. Dalam sebuah aksi kejar-kejaran dramatis di ruas tol arah Sidoarjo itu, dua pelaku kejahatan kelas kakap terkapar bersimbah darah. Tim gabungan dari Polda Jawa Timur, Polresta Sidoarjo, dan Polres Tulungagung akhirnya menembak mati dua dari empat anggota sindikat pembobol toko yang selama ini menjadi buronan lintas daerah.
Menurut keterangan resmi dari Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, penembakan itu terpaksa dilakukan lantaran kedua pelaku bertindak nekat dan membahayakan keselamatan petugas. “Para pelaku melawan, mencoba kabur, dan bahkan menabrak mobil petugas. Kami sudah beri peringatan, tapi mereka tetap memaksa menerobos dan melaju dengan kecepatan tinggi. Akhirnya kami lakukan tindakan tegas dan terukur,” ungkap Jumhur saat dikonfirmasi, Selasa (3/6).
Komplotan Residivis dari Magelang, Sudah Beraksi di Seluruh Jawa Timur
Dua pelaku yang tewas dalam aksi tersebut diketahui berinisial A dan E, keduanya merupakan warga Magelang, Jawa Tengah. Polisi menyebut bahwa keduanya bukan pemain baru. Mereka adalah residivis yang tergabung dalam sindikat spesialis pembobol toko dan distributor rokok yang telah malang melintang di dunia kejahatan properti. “Mereka bukan hanya mencuri barang. Mereka paham betul sistem keamanan toko, bisa menjebol CCTV, dan menggasak dalam hitungan menit,” jelas Jumhur.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kelompok ini telah beraksi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Mereka dikenal licin, berpindah-pindah daerah usai beraksi, dan menggunakan mobil yang telah dimodifikasi agar tidak mudah dikenali.
Berawal dari Bali, Berakhir di Tol Kejapanan
Polisi mengendus jejak para pelaku sejak mereka keluar dari Bali dan masuk ke wilayah Jawa Timur melalui jalur darat. Tim gabungan langsung melakukan pengintaian intensif, hingga akhirnya pelacakan mengarah ke Tol Malang–Sidoarjo. Pada titik inilah pengejaran besar-besaran dimulai.
Tiba di KM 755, wilayah pintu keluar Tol Sidoarjo, petugas dari Patroli Jalan Raya (PJR) bersama tim reserse menghadang laju kendaraan para pelaku. Namun bukannya menyerah, mereka justru semakin nekat. Dengan kecepatan tinggi, mobil pelaku menghantam kendaraan petugas hingga penyergapan berubah menjadi aksi berbahaya. Saat itulah, dua pelaku berhasil dilumpuhkan dengan tembakan tegas.
Satu Ditangkap Hidup, Satu Masih Buron
Dari empat pelaku, satu berinisial N berhasil ditangkap hidup-hidup dan kini diamankan di Mapolda Jatim. Polisi menyebut N memiliki kaitan dengan kasus perampokan yang masuk dalam kategori Pasal 365 KUHP. Penangkapan N menjadi kunci penting dalam membongkar jaringan yang lebih luas dari kelompok ini.
Namun, satu pelaku lainnya berinisial J masih melarikan diri. Diduga ia kabur ke wilayah permukiman padat di sekitar lokasi kejadian. Polisi saat ini tengah melakukan penyisiran intensif untuk memburu pelaku terakhir tersebut.
“Kami yakin bisa menangkapnya. Tim sedang bergerak di lapangan. Kami minta masyarakat juga ikut waspada dan melapor bila melihat orang mencurigakan,” kata Jumhur.
Aksi Penuh Risiko di Balik Pembobolan Toko
Kasus ini menyoroti betapa nekat dan terorganisirnya kelompok-kelompok kriminal yang menyasar sektor niaga seperti toko dan distributor rokok. Modus operandi mereka tidak lagi sporadis. Mereka melakukan survei lokasi, menggunakan alat canggih, dan berpindah-pindah lintas provinsi untuk menghindari penangkapan.
“Ini bukan kejahatan biasa. Ini sindikat. Target mereka adalah tempat-tempat yang menyimpan barang bernilai tinggi, dengan kecepatan eksekusi luar biasa. Maka dari itu, kami pastikan pengejaran tidak berhenti sampai titik akhir,” tegas Jumhur.
Kini, dengan dua pelaku tewas, satu ditahan, dan satu masih diburu, aparat kepolisian memastikan pengembangan kasus ini akan terus berlanjut. Termasuk menelusuri kemungkinan adanya penadah, jaringannya di provinsi lain, dan dugaan aksi serupa di luar Jawa Timur.
(Mond)
#Penembakan #Residivis #PoldaJatim