Breaking News

Tragedi Longsor Gunung Kuda: 14 Tewas, Tambang Ditutup Total

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman

D'On, Cirebon, Jawa Barat
– Gunung Kuda, yang selama bertahun-tahun menjadi sumber penghidupan bagi ratusan penambang rakyat di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, kini berubah menjadi lautan duka. Jumat pagi, 30 Mei 2025, tanah bergeser, bebatuan runtuh, dan kehidupan 14 orang terkubur dalam sekejap. Longsor dahsyat menerjang kawasan pertambangan tersebut, menimbulkan tragedi kemanusiaan yang mengguncang Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.

Di tengah teriakan panik dan kepanikan yang melanda area tambang, tim evakuasi berpacu dengan waktu untuk mencari korban yang masih tertimbun material longsor. Dari 14 korban jiwa, delapan di antaranya masih dalam proses pencarian di bawah timbunan tanah dan batu yang bercampur air hujan. Sementara itu, lima orang lainnya selamat meski mengalami luka-luka beberapa di antaranya harus menjalani perawatan intensif akibat cedera serius.

“Status darurat bencana telah kami tetapkan. Proses evakuasi dipimpin oleh TNI, dan Pak Dandim sudah ditunjuk sebagai koordinator utama,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, saat meninjau langsung lokasi kejadian.

Duka Para Korban: Nama dan Asal Mereka

Tragedi ini bukan sekadar deretan angka. Di balik setiap nama korban terdapat kisah pengorbanan dan harapan yang kini tinggal kenangan. Mereka adalah ayah, suami, anak, dan tulang punggung keluarga yang berjuang dari subuh hingga senja demi sesuap nasi.

Berikut adalah daftar nama korban meninggal yang telah teridentifikasi:

  1. Andri (41) – Kuningan
  2. Sukadi (48) – Cirebon
  3. Sanuri (47) – Cirebon
  4. Sukendra – Cirebon
  5. Dedi Hirmawan (45) – Bandung
  6. Sarwah (36) – Cirebon
  7. Rusjaya (48) – Cirebon
  8. Rino Ahmadi (28) – Cirebon
  9. Ikan Budiarso (47) – Cirebon
  10. Toni (46) – Cirebon
  11. Wastoni Hamzah (25) – Indramayu
  12. Jalaludin (49) – Indramayu

Dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh tim forensik.

Lima korban yang mengalami luka-luka, antara lain:

  • Taryana (46) – Indramayu, mengalami luka berat pada tangan
  • Heri (35) – Cirebon, luka ringan
  • Iwan Julianto (31) – Cirebon, luka ringan
  • Andi – Menderita fraktur pada kaki kiri
  • Evan Radiansyah (12) – Luka di kaki dan lutut, satu-satunya korban anak-anak

Sterilisasi Tambang dan Ancaman Longsor Susulan

Melihat potensi longsor lanjutan, pemerintah mengambil langkah cepat untuk mensterilkan lokasi. “Sabtu pagi, kami melakukan assessment kondisi lereng. Evakuasi tidak akan dilanjutkan jika situasi belum benar-benar aman,” tegas Herman.

Ia mengingatkan, pelajaran pahit dari tragedi longsor Sumedang dua tahun silam tak boleh terulang. Keselamatan tim evakuasi adalah prioritas, dan setiap keputusan harus berbasis pada penilaian geologis dan mitigasi bencana yang matang.

Basarnas, BPBD, dan aparat gabungan kini bekerja 24 jam dalam suasana yang serba darurat, berhadapan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan tanah yang labil.

Tambang Gunung Kuda Ditutup Total, Santunan Disiapkan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa seluruh aktivitas penambangan di Gunung Kuda dihentikan sementara waktu. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan sebelum ada keputusan lebih lanjut.

“Kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Santunan untuk yang meninggal dan bantuan medis bagi yang luka akan segera disalurkan,” tambah Herman.

Selain itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawasan tambang. Risiko longsor susulan masih tinggi, dan aparat telah menutup akses jalan ke area tambang sebagai langkah antisipasi.

Potret Kerapuhan Sistem Tambang Rakyat

Peristiwa ini kembali mengangkat persoalan lama: lemahnya pengawasan terhadap tambang rakyat. Gunung Kuda, seperti banyak tambang tradisional lainnya, dioperasikan tanpa standar keselamatan kerja yang memadai. Riset geologi yang minim, kurangnya sistem peringatan dini, serta struktur kerja yang informal menjadikan para pekerja tambang sangat rentan terhadap bencana.

Dalam tragedi ini, korban bukan hanya mereka yang tertimbun tanah, tetapi juga sistem yang selama ini abai terhadap keselamatan manusia.

Catatan Akhir:
Tragedi Gunung Kuda bukan hanya berita duka. Ia adalah peringatan. Tentang rapuhnya sistem, tentang pentingnya keselamatan di atas segalanya, dan tentang nyawa yang tak boleh lagi menjadi korban demi sekedar sebutir emas atau segenggam pasir mineral.

(B1)

#Peristiwa #GunungKuda #PenambangBatu #GunungKudaLongsor