Tragedi di Sungai Lubuk Kasai: Iman Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Hilang Saat Memancing di Bonjol
Warga Pasaman Barat Ditemukan Meninggal Usai Hilang Saat Memancing
D'On, Pasaman Barat – Malam yang tenang di Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat berubah menjadi mencekam setelah seorang warga bernama Iman (53), dilaporkan hilang saat memancing di aliran Sungai Lubuk Kasai Padang Kalodan, Jorong Tabing, Nagari Koto Kaciak. Harapan yang semula menyala untuk menemukannya dalam keadaan selamat, akhirnya padam ketika jasad pria paruh baya itu ditemukan tak bernyawa keesokan harinya.
Iman, warga Jorong Tanjuang Pangkal, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman Barat, diketahui pergi memancing bersama seorang rekannya pada Jumat malam, 30 Mei 2025. Aktivitas itu merupakan rutinitas yang sudah akrab bagi warga sekitar memancing di sungai kala malam tiba, saat air lebih tenang dan ikan-ikan lebih mudah didapat. Namun malam itu, sesuatu yang tak terduga terjadi.
Menurut keterangan keluarga dan warga, Iman dan rekannya sempat berpisah sesaat untuk menjangkau lokasi tangkapan yang lebih potensial. Sejak saat itu, Iman tak pernah terlihat kembali. Rekan yang bersamanya sempat mencoba mencari, tetapi hasilnya nihil. Hingga larut malam, Iman belum juga pulang, dan kecemasan mulai merayap dalam hati keluarga.
Warga dan keluarga segera bergerak. Pencarian awal dilakukan secara swadaya, dengan menyusuri pinggiran sungai hanya berbekal senter dan harapan. Namun malam yang gelap dan medan yang licin serta berbahaya menghambat upaya mereka. Akhirnya, bantuan profesional pun diminta.
Sabtu pagi, 31 Mei 2025, pukul 05.31 WIB, Tim Rescue Pos SAR Pasaman yang terdiri dari lima orang personel diberangkatkan ke lokasi. Mereka tiba sekitar pukul 08.30 WIB dan langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga, aparat setempat, dan relawan yang telah lebih dahulu berada di lokasi.
Proses pencarian berjalan dengan penuh kehati-hatian. Sungai Lubuk Kasai bukanlah aliran yang mudah dijinakkan arus yang deras, bebatuan licin, serta kedalaman tak menentu menjadi tantangan tersendiri. Namun tim SAR bergerak cepat. Dengan bantuan perahu karet (LCR) dan teknologi pendeteksi bawah air Aqua Eye, mereka menyisir setiap jengkal air sungai.
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil. Pukul 09.15 WIB, sekitar 45 menit setelah pencarian dimulai, tubuh Iman ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Koordinat penemuan berada di 0°2’23.37″ Lintang Selatan dan 100°12’33.96″ Bujur Timur hanya sekitar 100 meter dari titik awal tempat ia dilaporkan hilang.
Tim SAR segera mengevakuasi jenazah dan membawanya ke Puskesmas Bonjol untuk penanganan lebih lanjut. Suasana duka menyelimuti keluarga dan warga yang sejak semalam menanti kabar baik. Sayangnya, kabar itu datang dalam bentuk lain sebuah kehilangan yang tak terelakkan.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, dalam pernyataannya menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini. Ia juga mengapresiasi kerja sama antara tim SAR, warga, dan aparat setempat yang bekerja bahu membahu dalam proses pencarian.
“Kami turut berduka cita atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, dan kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di perairan terbuka,” ujar Abdul Malik.
Kini, Iman telah kembali ke pangkuan keluarganya bukan dengan hasil tangkapan dari sungai, melainkan dalam diam yang membawa duka. Kepergiannya meninggalkan jejak luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi masyarakat Pasaman Barat yang mengenalnya sebagai sosok yang ramah dan bersahaja.
(Mond)
#Peristiwa #PemancingTewas #PasamanBarat