Seorang Pemancing Hilang saat Memancing di Sungai Lubuk Kasai Pasaman, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif
Ilustrasi
D'On Pasaman, Sumatera Barat – Sebuah malam yang awalnya tenang berubah menjadi penuh kecemasan dan tanda tanya, setelah seorang warga bernama Iman (53), dilaporkan hilang saat memancing di Sungai Lubukkasai, Jorong Tabiang, Nagari Kotokaciak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, pada Jumat malam (30/5/2025). Hingga Sabtu pagi, keberadaan Iman belum juga diketahui. Ia diduga hanyut terbawa derasnya arus sungai yang dikenal licin dan berarus kuat saat musim hujan.
Laporan pertama mengenai insiden ini diterima oleh Kantor SAR Kelas A Padang pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 05.14 WIB. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman, Destianti, yang menerima kabar dari warga setempat. Tidak butuh waktu lama, Tim Rescue Pos SAR Pasaman yang terdiri dari lima personel segera diberangkatkan ke lokasi kejadian pukul 05.31 WIB.
“Kami menerima informasi bahwa korban pergi memancing bersama temannya, namun hingga malam hari tidak kunjung kembali. Berdasarkan laporan dan kronologi, besar kemungkinan korban terbawa arus sungai,” ujar Hendri, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Kelas A Padang, dalam keterangan resminya.
Kronologi: Dari Rutinitas Memancing Jadi Kejadian Darurat
Iman, warga Jorong Tanjung Pangkal, Lingkuang Aua, Pasaman, dikenal sebagai pemancing berpengalaman. Pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB, ia pergi memancing bersama rekannya, Musrizal (49), ke aliran Sungai Lubukkasai, tempat yang kerap menjadi lokasi favorit para pemancing karena keindahan alam dan potensi ikannya.
Namun, sejak pukul 21.00 WIB, Musrizal kehilangan jejak Iman. Ia menunggu cukup lama di titik pertemuan mereka, berharap Iman akan segera muncul. Ketika harapan itu tak kunjung menjadi kenyataan, Musrizal pun mulai cemas. Ia kemudian mengajak warga sekitar untuk melakukan pencarian secara mandiri hingga larut malam. Namun, usaha mereka tak membuahkan hasil. Jejak Iman seolah lenyap ditelan derasnya aliran air dan kegelapan malam.
Operasi SAR Diterjunkan, Sungai Disisir Sejak Pagi Buta
Tim SAR gabungan langsung menggelar pencarian intensif begitu tiba di lokasi. Fokus pencarian diarahkan ke sepanjang aliran Sungai Lubukkasai, yang dikelilingi hutan lebat dan bebatuan licin, kondisi yang membuat pencarian menjadi penuh tantangan.
“Kami memulai penyisiran dari titik terakhir keberadaan korban. Aliran sungai cukup deras pagi ini, dan vegetasi di sepanjang tepi sungai cukup rapat, menyulitkan penglihatan dari permukaan,” jelas Hendri.
Tim SAR bekerja sama dengan pihak BPBD, aparat setempat, serta masyarakat Nagari Kotokaciak. Mereka membagi area pencarian ke beberapa sektor, menyisir dari daratan hingga bagian sungai yang dalam. Belum ada tanda-tanda keberadaan korban hingga berita ini diturunkan.
Harapan yang Masih Menyala di Tengah Kecemasan
Keluarga korban hingga kini masih menanti kabar dengan harapan besar. Tangis haru dan doa tak henti terdengar di rumah duka dan sekitar lokasi pencarian. Iman dikenal sebagai sosok ramah dan pekerja keras di lingkungannya. Kepergiannya yang mendadak menyisakan duka dan keprihatinan mendalam di hati warga setempat.
Masyarakat juga turut membantu dengan menyusuri semak-semak dan bantaran sungai, berharap ada petunjuk baru yang bisa mengarahkan tim SAR. Hingga Sabtu sore (31/5/2025), pencarian masih terus dilanjutkan, dan situasi di lokasi masih kondusif namun penuh kewaspadaan.
Catatan Redaksi: Sungai Lubukkasai merupakan salah satu aliran sungai yang cukup berbahaya ketika debit air meningkat. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar sungai, terutama pada musim penghujan.
Tim SAR menyatakan akan terus melakukan upaya pencarian selama kondisi memungkinkan. Seluruh pihak berharap agar Iman dapat segera ditemukan, apapun keadaannya, demi memberikan kepastian bagi keluarga dan masyarakat yang menanti dalam ketidakpastian.
(Mond)
#Peristiwa #PemancingHanyut #Pasaman