Malam Mencekam di Pesisir Selatan: Rencana Tawuran Berdarah Digagalkan, 13 Remaja Diciduk di Rumah Kos
13 Remaja Hendak Tawuran Menggunakan Senjata Tajam Diamankan Polres Pesisir Selatan
D'On, Pesisir Selatan – Suasana dini hari yang seharusnya tenang di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, berubah menjadi mencekam pada Minggu (18/5) sekitar pukul 00.30 WIB. Tim gabungan dari Polsek IV Jurai dan Polres Pesisir Selatan bergerak cepat setelah mencium gelagat mencurigakan akan pecahnya aksi tawuran antar kelompok remaja. Hasilnya, 13 remaja berhasil diciduk dari sebuah rumah kos, lengkap dengan barang bukti senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk menyerang kelompok lawan.
Ironisnya, di antara 13 remaja yang diamankan, terdapat seorang perempuan yang ikut terlibat dalam rencana brutal tersebut. Temuan ini semakin menegaskan bahwa fenomena tawuran tidak lagi terbatas pada satu gender dan telah melibatkan remaja secara lebih luas dan kompleks.
Kapolsek IV Jurai, Iptu Edy Roszal, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan buah dari patroli intensif yang digelar oleh petugas gabungan dari piket SPKT dan piket fungsi Polsek IV Jurai. Kegiatan patroli tersebut memang ditingkatkan menyusul laporan warga terkait adanya rencana tawuran antara kelompok remaja dari Kota Padang dan kelompok dari wilayah Sago serta Painan.
“Kami menerima informasi dari masyarakat tentang potensi bentrokan yang akan terjadi. Diduga kuat kedua kelompok telah menyusun rencana untuk saling menyerang. Menanggapi laporan itu, kami segera mengerahkan tim untuk melakukan penyisiran ke sejumlah titik yang dinilai rawan,” ujar Iptu Edy dalam keterangannya.
Tim yang diterjunkan ke lapangan bukan sembarang tim. Gabungan tersebut melibatkan personel siaga Polres Pesisir Selatan, Tim Opsnal Macan Kumbang dari Satreskrim Polres Pessel, dan piket SPKT “A” Polsek IV Jurai. Dalam waktu singkat, tim menyasar sebuah rumah kos yang mencurigakan di Kampung Baru, Nagari Sago Salido. Rumah tersebut diketahui milik seorang warga bernama Dani.
Benar saja, saat digerebek, petugas mendapati 13 remaja sedang berkumpul. Suasana dalam rumah tampak tegang, dan saat digeledah, ditemukan sejumlah senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran. Tidak disebutkan secara rinci jenis senjata tersebut, namun kehadirannya memperkuat dugaan bahwa aksi kekerasan telah disiapkan secara serius.
“Seluruh remaja yang kami amankan langsung dibawa ke Mapolres Pesisir Selatan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Kasus ini selanjutnya ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal,” tambah Iptu Edy.
Penangkapan ini tidak hanya membongkar rencana tawuran yang nyaris terjadi, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi masyarakat tentang pergaulan remaja yang kian mengkhawatirkan. Terlebih, kasus ini memperlihatkan bagaimana rumah kos yang seharusnya menjadi tempat tinggal, justru dijadikan markas berkumpul untuk merancang kekerasan.
“Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari. Jangan sampai mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” ucap Iptu Edy dengan nada tegas.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing, terutama yang berpotensi mengganggu ketertiban umum seperti aksi tawuran maupun balap liar.
“Kami tidak akan mentoleransi tindakan yang meresahkan masyarakat. Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab bersama, dan kami siap bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba mengacaukannya,” tutupnya.
Penangkapan 13 remaja ini menjadi cermin gelap bagaimana kekerasan telah merasuki ruang sosial remaja, menuntut kewaspadaan ekstra dari semua pihak. Jika aparat tidak bertindak cepat, bukan tidak mungkin malam itu berubah menjadi tragedi berdarah di Pesisir Selatan.
(Mond)
#Tawuran #Kriminal #PesisirSelatan