Breaking News

Penelitian Terbaru Mengungkap Beragam Penyebab Lupa yang Tak Terduga

Ilustrasi Pikun 

Dirgantaraonline,-
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal medis terkemuka telah menggali lebih dalam tentang penyebab lupa yang sering diabaikan. Tidak hanya terkait dengan usia lanjut atau penyakit Alzheimer, lupa dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang mencakup kondisi mental, masalah tidur, kekurangan nutrisi, dan bahkan serangan stroke yang tidak terdeteksi.

Menurut National Institute on Aging, kekhawatiran akan lupa seringkali menyebabkan kepanikan, terutama di kalangan paruh baya atau lansia, yang sering kali mengaitkannya dengan Alzheimer. Namun, Dr. Seth Gale dari Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School menegaskan bahwa kondisi mental yang lemah juga dapat menjadi penyebab lupa yang signifikan.

"Kebanyakan orang memiliki kapasitas untuk menyimpan informasi, tetapi kesulitan terjadi karena kelemahan mental pada saat itu," ungkap Gale.

Dr. Constantine Lyketsos dari Johns Hopkins Medicine menambahkan bahwa stres dan kecemasan yang signifikan juga dapat berdampak negatif pada kemampuan ingatan seseorang.

Namun, penelitian terbaru menyoroti faktor lain yang jarang disadari, seperti masalah tidur. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menunjukkan bahwa insomnia dan sleep apnea dapat menyebabkan penurunan kinerja memori. Dr. Lyketsos menjelaskan bahwa sleep apnea, khususnya, dapat memengaruhi memori navigasi spasial, yang penting untuk mengingat arah dan lokasi objek.

Selain itu, kekurangan nutrisi juga dapat menjadi pemicu lupa. Vitamin B12, misalnya, dikenal penting untuk fungsi saraf normal, dan kekurangannya dapat menyebabkan masalah memori bahkan demensia. Asupan nutrisi dan vitamin tertentu seperti vitamin B, vitamin E, asam lemak omega-3, antioksidan, dan kolin sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.

Tak hanya itu, stroke diam (silent stroke), yang tidak menimbulkan gejala yang jelas, juga dapat menjadi penyebab lupa. Penelitian dari American Heart Association menunjukkan bahwa perubahan pada pembuluh darah kecil akibat silent stroke dapat menyebabkan gangguan kognitif vaskular, yang dapat memengaruhi fungsi otak secara signifikan.

Dalam konteks ini, lupa dapat menjadi indikator dini penyakit kardiovaskular, sehingga penting untuk mengambil langkah-langkah preventif yang sesuai.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai faktor yang memengaruhi ingatan, masyarakat diharapkan dapat mengambil tindakan preventif yang tepat untuk menjaga kesehatan otak mereka.

(Rini)

#Kesehatan #Pikun