Breaking News

Ungkit Temui Tito Sebelum Diserang, Novel Ragu Otak Pelaku Terungkap


D'On, Jakarta,- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ragu kepolisian bakal membongkar tuntas kasus teror penyiraman air keras yang dilakukan dua anggotanya terhadap dirinya.

Menurut Novel, ada kecenderungan penyidikan hanya berhenti di kedua pelaku, RM dan RB mengingat kecenderungan ada konflik kepentingan dengan Polri.

"Itu pun menurut saya akan sangat baik apabila diidentifikasi dengan tim yang independen. Sehingga kita tahu permasalahan itu kenapa sebabnya," kata Novel kepada wartawan yang dikutip di Jakarta, Selasa (7/1).

Kepada wartawan, Novel mengaku sempat menemui mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian saat masih menjabat yakni 4 April 2017. Pertemuan itu berlangsung beberapa hari sebelum penyerangan dirinya dan disebut-sebut untuk mengklarifikasi soal salah satu kasus yang ditangani KPK.

"Saya bertemu bukan sendiri, dengan beberapa dan tentu pertemuan begitu tidak mungkin difoto ya," tutur penyidik senior KPK itu.

Pertemuan itu sendiri diklaim Novel atas persetujuan Ketua KPK saat itu, Agus Rahardjo. Namun, dia tak ingin terjebak dengan pertemuan yang disebut berlangsung di rumah dinas Kapolri itu.

Novel hanya berharap Polisi mampu mengungkap siapa pelaku sebenarnya dengan tak mengandalkan keterangan motif kedua pelaku yang mengaku punya dendam dengan dirinya.

"Perlu diingat mengungkap pelaku lapangan haruslah mengaitkan antara pelaku dengan alat bukti dengan fakta yang ada," tutup mantan polisi itu.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, 2 pelaku dijerat pasal tentang pengeroyokan dan penganiayaan. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP Subsider 351 ayat 2 KUHP.

Untuk informasi, dua pelaku penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan ditangkap pada Kamis (26/12) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Keduanya merupakan anggota aktif Polri berinisial RM dan RB.

Tersangka RB menyebut dirinya tidak suka dengan Novel Baswedan karena dianggap seorang penghianat. Namun, belum diketahui secara pasti apa maksud dari ucapan penghianat itu.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mata Novel pun rusak sehingga dia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017

(MP)