Breaking News

Kubu Pendukung Prabowo Kembali Ganti Nama Koalisi

D'On, Jakarta,- Calon Presiden RI, Prabowo Subianto membuat nama koalisi baru pada kampanye pilpres 2019 yaitu Koalisi Indonesia Adil Makmur. Sebelumnya, tim sukses Prabowo ini bernama Badan Pemenangan Nasional. Alasan perubahan Nama tersebut karena Indonesia menginginkan terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi kita nama koalisi nya koalisi Indonesia adil Makmur. Kenapa kita pilih nama itu, karena itu adalah cita-cita bangsa kita dari sejak awal. Rakyat kita ingin keadilan dan ingin kemakmuran. Karena mereka belum dapat keadilan dan belum dapat kemakmuran. Karena itu lah tujuan perjuangan kita untuk menegakkan keadilan, untuk merebut membangun kemakmuran untuk rakyat kita yang kita cintai" Ujar Prabowo di Jakarta (24/09/2018).
Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan pidatonya di acara Ramah Tamah dan Launching Badan Pemenangan koalisi Prabowo-Sandi di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (23/09/2018).
Dia menjelaskan, kepimpinan pemerintah saat ini tidak mengalami kemajuan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi, sehingga mengakibatkan melemahnya Rupiah secara berkala. Prabowo mengajak seluruh koalisinya menjelaskan program kerja calon presiden dan wakil presiden kepada masyarakat, sehingga masyarakat sadar untuk bersama-sama melakukan gotong royong pada program yang dibuat pada kampanye, yaitu perbaikan ekonomi.
"Ini mengakibatkan ekonomi kita akan selalu lemah. Mata uang kita lemah padahal mata uang adalah cermin dari kekuatan ekonomi," tegasnya.
"Kita bersama-sama akan kerja keras dalam 7 bulan yang akan datang untuk turun ke rakyat, turun ke akar rumput, melaksanakan pendidikan politik, melaksanakan penyadaran kepada rakyat kita. Rakyat kita harus sadar, bahwa tidak akan ada yang bisa menolong rakyat kita, kecuali rakyat itu ingin membantu dirinya sendiri. Kita harus yakinkan rakyat kita bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat," lanjutnya.
Pada pidatonya, Prabowo meyakinkan kepada semua elemen masyarakat yang hadir untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara, agar tidak di kapitalisasi oleh bangsa lain.
"Kita harus yakinkan kepada rakyat kita paling bawah, bahwa kalau rakyat kita tidak mau mempertahankan dan membela kedaulatan mereka sendiri maka akan terus menerus mereka menjadi miskin, mereka akan menjadi budak nya bangsa lain," tutupnya. (mi/ses)