Breaking News

Gegara Ditinggal Teman, Pria ini Nekat Sayat Lehernya dengan Beling

D'On, Makassar (Sulsel),- Miris, seorang pemuda berinisial SS, (29), asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur nekat lakukan percobaan bunuh diri di area loading dock bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin, (16/11) pukul 11.35 wita. Pemuda ini menyayat lehernya menggunakan beling dari pecahan gelas kaca, hanya karena ditinggalkan teman-temannya, satu rombongan terbang ke Papua untuk mengadu nasib.

Untungnya, nyawa pemuda yang sehari-harinya seorang nelayan itu bisa diselamatkan. Korban masih di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Dody Sardjoto jalani operasi karena luka cukup parah di lehernya.


Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Asep Widianto yang dikonfirmasi menjelaskan, luka sayat di leher korban akibat ulahnya sendiri itu sepanjang 15 cm.


"Pemuda SS ini coba bunuh diri di area loading dock. Entah dapat dari mana beling itu, yang jelas itu dari pecahan gelas kaca. Saat lakukan aksinya sempat dilihat dari orang sekitar yang langsung teriak. Dan dengan sigap, petugas di area itu mengevakuasi ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara. Selanjutnya ke RSAU Dody Sardjoto," kata Asep.


Rupanya, kata Asep, pemuda ini berada di Makassar bertujuh dengan rekannya sejak Minggu, (15/11). Mereka terbang dari Balikpapan tujuan Papua transit di Makassar. Mereka menginap di kawasan bandara dan hari ini, Senin pagi, (16/11), enam rekannya sudah terbang ke Papua dengan Lion Air.


Karena tidak punya uang beli tiket lagi untuk terbang ke Papua lantaran dikiranya tiket dari Balikpapan itu juga untuk lanjut ke Papua, akhirnya SS jadi gelap mata.


"Tadi sempat interogasi karena korban masih sadarkan diri. Rupanya, tiket dari Balikpapan itu dikiranya tiket transit untuk lanjut ke Papua. Ternyata tiket putus sehingga harus beli tiket baru lagi jika ingin ke Papua. Sementara sisa uang di dompet, tidak sampai R 200 ribu, yang bersangkutan juga tidak punya alat komunikasi ponsel. Akhirnya gelap mata dan coba bunuh diri," kata Iptu Asep Widianto. 

(mdk/eko)