Breaking News

Mahfud MD: Tak Seorang Pun dari Pemerintah Bilang SBY atau AHY Dalang Unjuk Rasa


D'On, Jakarta,- 
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan tidak ada satu pun dari pemerintah yang menyebut Partai Demokrat sebagai dalang demonstrasi menolak UU Omnibus Law. Hal tersebut dijawab oleh Mahfud MD dalam akun twitternya sekaligus menjawab permintaan klarifikasi Politikus Partai Demokrat Andi Arief.

"Klarifikasi macam apa yg diminta Mas @AndiArief__? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sebagai dalang atau membiayai unjuk rasa," kata Mahfud dalam akun twitternya, Rabu (14/10).

Dia pun mengatakan pernyataan tersebut bukan dari pihak pemerintah. Tetapi jika ada, Mahfud pun meminta Andi agar mengklarifikasi pernyataan pemerintah terkait partai Demokrat dalam aksi unjuk rasa pada 8 Oktober lalu.

"Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos-medsos yang tak jelas," ungkap Mahfud.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Andi Arief geram dengan tudingan bahwa partainya sebagai dalang demonstrasi menolak UU Omnibus Law yang berujung ricuh. Hal tersebut juga bukan hanya mengarah pada Partai tapi juga kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

"Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah tumbang lho," kata Andi Arief lewat akun twitternya.

Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan tidak hanya pada demo menolak UU Cipta Kerja saja dituduh sebagai dalang penggerak unjuk rasa. SBY mengatakan, pernah dituduh sebagai penggerak massa ketika aksi memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 4 November 2016 atau dikenal aksi 411.

SBY tahu siapa yang pihak yang menuduhnya itu. Orang tersebut ingin mendapatkan nilai tambah dari Istana.

"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," kata SBY dalam dialog yang diunggah akun YouTube SBY, Senin (12/10).

SBY mengatakan, ada seseorang yang membuat fitnah tersebut dan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Orang tersebut sampai minta bawahannya untuk membuat bukti mengarahkan SBY sebagai dalang demo tersebut.

"Seseorang yang memfitnah tadi, rupanya meminta bawahannya untuk melengkapi cari bukti-bukti, tapi yo tidak ketemu. Itu sampai ke telinga saya juga. Tapi ya sudah lah, sudah saya anggap selesai, karena bagi saya itu juga sesuatu yang tidak bagus," kata SBY.

Pada saat itu, SBY sampai meminta klarifikasi kepada Presiden Jokowi. Awalnya mendengar kabar fitnah itu, SBY mendatangi Wiranto yang menjabat sebagai Menko Polhukam. Sampai, SBY juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan dua tokoh tersebut, SBY meminta konfirmasi kabar seseorang membisikan fitnah terhadap dirinya kepada Jokowi. 

(mdk/ray)