Breaking News

Gegara Dimaki Kapolresnya Kasat Sabhara Resign, Ini Respon Polri


D'On, Jakarta,-
 Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Muhammad Fadil Imran.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, pihaknya akan mendalami akar masalah dari peristiwa itu.

"Sudah saya hubungi Kabid Propam Polda Jatim, akan diturunkan Paminal (Pengamanan Internal Polri) ke Blitar untuk klarifikasi kasus tersebut," kata Awi saat dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020).

1. Kasus ini akan didalami, untuk mengetahui keterangan siapa yang benar

Awi mengatakan, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya akan dimintai keterangan, termasuk anggota lainnya yang mengetahui masalah itu. Untuk sementara, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus akan ditarik ke Polda Jatim.

"Informasi awal dari Kabid Propam ada anggota Sabhara rambutnya panjang ditegur Kapolres, dan Kasat-nya ini, membela anak buahnya," ujar Awi.

"Nanti pasti diklarifikasi kebenaran informasi tersebut yang benar yang mana. Versi Kasat Sabhara atau versi keterangan Kapolres. Tentunya akan diungkap fakta-faktanya oleh Bid Propam Polda Jatim," sambung jenderal bintang satu ini.

2. Agus tidak betah dengan kepemimpinan Fanani

Perwira dengan pangkat tiga balok berwarna emas itu mengaku tidak betah dengan kepimimpinan Ahmad Fanani. Hari ini, Agus datang ke Polda Jatim dan mengirimkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri.

Agus mengaku tidak terima dengan perlakuan Fanani kepadanya. Dia menyebut, Fanani arogan dalam kepemimpinannya.

"Setiap beliaunya (Fanani) marah dan ada yang gak cocok itu makian kasar yang disampaikan," beber dia di Polda Jatim, Kamis (1/10/2020).

"Mohon maaf kadang sampai nyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya gak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah, dan lain-lain," dia menambahkan.

3. Sebagai Kapolres, Fanani dinilai tidak memberikan arahan kepada bawahannya

Agus pun mengakui mengalami tekanan psikis. Sebagai kapolres, lanjut Agus, Ahmad Fanani tidak memberikan arahan apa pun kepada bawahannya. Namun, jika ada pekerjaan yang menurutnya kurang berkenan, Fanani justru tidak membina anggotanya.

"Sebenarnya kan kalau sudah salah, ya sudah dibina. Ini dimaki terus-terusan. Kadang main copot-copot," ungkap dia.

Selain mengundurkan diri, Agus juga melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim. Dia pun membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Isi laporan tersebut berupa pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Padahal, saat ini Indonesia, khususnya Blitar sedang konsentrasi memutus penularan COVID-19.

"Pertambangan pasir bebas, sabung ayam bebas tidak ada teguran. Tambang pasir di Kali Putih dan Gandungsari," tutur dia.

(IDN/mond)