Breaking News

Imbas "Dangdutan" Wakil Ketua DPRD, Pedagang Kecil Kini Tidak Bisa Berjualan


D'On, Tegal (Jateng),-
Imbas konser dangdut hajatan yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal Wasmad Edi Susilo berdampak luas ke masyarakat, terutama para pedagang. Kini, mereka tidak lagi bebas berjualan di titik-titik keramaian seperti sebelum konser dangdut digelar.

Beberapa titik keramaian seperti di kompleks GOR Wisanggeni Tegal Timur, pasar kaget di depan Pasar Bandung dan Lapangan Tegal Selatan, serta beberapa pasar tumpah lainnya mulai ditutup, Minggu (27/9/2020).

Petugas gabungan Satpol PP juga memasang banner pemberitahuan larangan berjualan di kawasan-kawasan itu untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Di lokasi itu, petugas juga memasang water barrier untuk membatasi aktivitas warga.

Pemkot Tegal juga menutup seluruh tempat-tempat wisata yang sebelumnya sudah dibuka untuk umum mulai 1 Oktober 2020 mendatang.

Selain itu, lampu penerang jalan di beberapa titik keramaian juga akan kembali dipadamkan untuk mencegah kerumunan massa di malam hari.

Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi menuturkan, sebagai evaluasi hingga akhir Oktober, pemkot melarang berbagai macam hajatan di Kota Tegal. Termasuk tidak ada keramaian yang nantinya akan menjadikan tendensi tidak bagus terhadap Pemkot Tegal yang selama ini menjaga protokol kesehatan.

“Hasil evaluasi sementara itu, apa pun detik ini salah kita perbaiki. Ini ada kesalahan, kita perbaiki langsung melarang semua hajatan hingga Oktober, nanti kita evaluasi,” kata Jumadi.

Penutupan sejumlah pasar kaget atau pasar tumpah itu membuat masyarakat khususnya para pedagang kecil menjerit. Mereka tidak bisa berjualan imbas konser dangdut yang dinilai melanggar aturan karena digelar saat pandemi.

Mereka pun mencurahkan kekesalannya di media sosial, salah satunya pemilik akun @dedesaputro

Sg dolanan Geni sapa sg kena rakyat cilik mng,pasar di tutup sangat merugikan pedagang dan pembeli.enak yg gaji bulanan lah yg nyari duit harian. (Yang main-main siapa yang kena rakyat kecil lagi. Pasar ditutup sangat merugikan pedang dan pembeli Enak yang gaji bulanan lah yang nyari duit harian (susah lagi),” tulis @dedesaputro.

Warga Tegal berharap pemkot bisa memberikan solusi agar tidak merugikan masyarakat kecil dengan penutupan sejumlah pasar tumpah tersebut.

(aky/okz)