Breaking News

Satu Tewas dan Delapan Orang Terluka Akibat Ledakan Petasan


D'On, Ponorogo (Jatim),- Seorang warga Dusun Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo tewas akibat terkena ledakan petasan, Jumat (15/5). Korban yang mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian adalah Tomi Saputra (16) warga setempat.

Insiden itu juga mengakibatkan tiga korban mengalami luka berat. Mereka adalah Fahlul Koiri (22), Pono (27), dan  Lamidi (45). Tidak hanya itu, lima warga setempat yang lain juga menderita luka ringan, yaitu Faiz (10), Exel (12), Afif (12), Riki (20), dan Galih (12).

1. Sebelum meledak, tiga korban bermaksud memperbaiki petasan 

Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Kala itu, Tomi Saputra, Fahrul Koiri, dan Pono bermaksud meledakkan petasan yang terbungkus kaleng bekas cat semprot. Aktivitas itu berlangsung di samping sebuah rumah.

Setelah dicoba berungkali, petasan tak kunjung meledak. Akhirnya ketiganya membawa petasan ke teras sebuah rumah. Mereka bermaksud memperbaiki dengan cara menekan pemantiknya menggunakan obeng. Seketika petasan meledak hingga menewaskan seorang korban.

“Masyarakat di sekitar lokasi masih ada hubungan keluarga dan mencoba (meledakkan petasan),” kata Arief.

2. Warga sekitar kaget dan panik 

Setelah petasan meledak, sejumlah warga lain kaget dan menuju ke lokasi kejadian. Sebagian di antara mereka menghubungi petugas kepolisian. Sedangkan yang lain berusaha memberikan pertolongan dengan membawa para korban ke tempat layanan kesehatan.

Para korban dari peristiwa itu dibawa ke sejumlah tempat layanan kesehatan, yaitu RS Muslimat, RSUD dr Harjono, RS Aisyiyah, dan Puskesmas Blembem.

3. Diduga untuk persiapan menerbangkan balon udara saat Lebaran 

Menurut Kapolres, dalam menangani peristiwa ini pihaknya telah memintai keterangan sejumlah saksi dari warga Dusun Sidowayah, Desa Sidoharjo. Selain itu, sejumlah barang bukti juga diamankan, seperti pecahan petasan, selongsong petasan, bubuk petasan, dan satu balon udara.

Dari barang bukti itu, polisi menduga petasan itu merupakan bagian dari balon udara yang hendak diterbangkan. Apalagi, warga Ponorogo memiliki tradisi menerbangkan balon udara disertai petasan setiap bulan Syawal.

Namun demikian, penyidik polisi masih menyelidiki penyebab utama ledakan petasan hingga mengakibatkan seorang warga meninggal dan beberapa lainnya terluka. “Masih perlu dicek oleh petugas laboratorium forensik,”ujar Arief. Ia pun mengimbau agar warga tidak menerbangkan balon udara lantaran berbahaya bagi penerbangan pesawat militer.

(mond/IDN)