Breaking News

Polisi Ungkap Senjata yang Digunakan Untuk Pembunuhan Anggota PPS Adalah Pabrikan

D'On, Sampang (JATIM),- Polisi berhasil mengidentifikasi senjata yang digunakan  untuk membunuh anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sampang di jalan perbatasan Desa Sokobanah Tengah dengan Sokobanah Laok, Sampang, Rabu (21/11/2108) lalu. Polisi mengungkapkan senjata api yang digunakan bukanlah rakitan namun dari pabrikasi.

Saat ini, Polisi telah mengamankan Idris (30 tahun), pelaku penembak Subaidi, warga sipil di desa setempat. Dari hasil penyidikan polisi, pihaknya  menemukan bukti baru. Pistol yang digunakan Idris adalah pistol pabrikan jenis Beretta, bukan senjata rakitan.

Ketika disidik, Idris mengaku kepada polisi, senjata yang dia gunakan merupakan senjata rakitan. Polisi, dalam keterangan pers sebelumnya juga sempat menyebutkan, jenis peluru pistol rakitan itu adalah peluru organik.

"Saat disidik kami tidak percaya pada pengakuan tersangka. Berdasarkan bukti yang ada, ini bukan senjata rakitan. Penyidik sudah dapat bukti senjata itu senjata pabrikan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim di Mapolda Jatim, Rabu (28/11/2018).

Diungkapkan Barung, polisi memastikan senjata itu senjata pabrikan berdasarkan penyelidikan atas lubang tembak pada senjata. Lubang itu terlihat rapi, tak seperti rakitan tenaga amatir.

"Berdasarkan lubang tembak ini teratur sekali dari mulai masuknya sampai dengan keluarnya (peluru)," katanya.

Barung menjelaskan, pistol yang digunakan Idris adalah Pistol Berreta yang merupakan buatan pabrik, bukan pistol berpeluru organik yang umum digunakan TNI dan Polri. Hal ini menguatkan dugaan polisi, bahwa ini pembunuhan terencana.

Berdasarkan temuan itu, kini polisi mengembangkan kasus pembunuhan dengan mengejar pelaku penjual pistol tersebut untuk menguatkan bukti yang ada. "Kami cari pelaku yang menjual senjata itu," kata Barung.

Hasil penyelidikan polisi atas pembunuhan Subaidi Anggota PPS Sampang, motif pembunuhan ini diduga dipicu status Facebook korban yang menyinggung perasaan pelaku. Polisi sempat membantah, pembunuhan ini berkaitan dengan Pilpres.

Penembakan itu terjadi Rabu siang lalu sekitar pukul 13.00 WIB di jalan perbatasan Desa Sokobanah Tengah dengan Sokobanah Laok, Sampang.

Idris menembak Subaidi di dada kiri hingga tembus ke belakang. Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr Soetomo Surabaya dan menjalani perawatan selama sehari. Subaidi dinyatakan meninggal dunia Kamis (22/11/2018) sore pukul 16.05 WIB oleh pihak dokter yang menangani di RS Bhayangkara Surabaya. (cak)