Breaking News

Ini Sosok Wanita yang Tenangkan Kapolres Saat Gelap Mata Serang Anggotanya

D'On, Nunukan (Kaltara),- AKBP Syaiful Anwar alias SA kini resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan usai menganiayaBrigadir Sony Limbong (SL). Penganiayaan terjadi di Aula Mapolres Nunukan pada 21 Oktober 2021, sekira pukul 12.32 waktu setempat.


Dalam video yang beredar, AKBP SA tampak menganiaya sampai korban tersungkur. Terdapat sosok wanita yang mencuri perhatian publik. Tiba-tiba wanita berseragam itu hadir membelai untuk mencoba menenangkan.

Kronologi bermula saat Brigadir SL hendak memindahkan meja. Seketika Kapolres Nunukan mendekat dan menendang, lalu memukul hingga korban jatuh.

Terlihat seorang wanita berseragam Yayasan Bhayangkari warna merah muda. Ia berjalan santai mendekati AKBP SA. Lalu memeluk dari belakang, mencoba menenangkan dan menggandeng pergi.

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmat membenarkan bahwa sosok wanita dalam video adalah istri dari AKBP SA.

"Iya, iya itu istri Kapolres (AKBP SA) itu. Pakai seragam pink kan. Itu yang warna pink, warna yayasan Bhayangkari itu," kata Budi saat dihubungi merdeka.com.

Peristiwa tersebut tak ayal membuat sang istri terkejut. "Iya (istrinya) syok," imbuhnya.

Sosok Kapolres Nunukan yang Pendiam

Menurutnya, AKBP SA termasuk sosok yang pendiam. Bahkan diakuinya jarang marah. Kedekatan keduanya sekan terjalin baik. Lantaran kerap berjumpa dan berbincang bersama.

"Kenal baik (dengan AKBP SA), sering ketemu ngobrol. Dia orangnya baik, orang pendiam itu. Jarang-jarang marah, enggak pernah," ungkap Budi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, AKBP SA termasuk satuan elit dari Kesatuan Brigade Mobil (Brimob). Semenjak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999, ia bertugas di Korps Brimob Polri.

Kemudian melanjutkan pendidikan Komandan Kompi di tahun 2003. Tak berhenti di situ, AKBP SA mengambil studi di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), serta Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan (sespimmen).

Beruntung Ada Istri yang Melerai

Menurutnya, AKBP SA termasuk sosok yang pendiam. Bahkan diakuinya jarang marah. Kedekatan keduanya sekan terjalin baik. Lantaran kerap berjumpa dan berbincang bersama.

"Kenal baik (dengan AKBP SA), sering ketemu ngobrol. Dia orangnya baik, orang pendiam itu. Jarang-jarang marah, enggak pernah," ungkap Budi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, AKBP SA termasuk satuan elit dari Kesatuan Brigade Mobil (Brimob). Semenjak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999, ia bertugas di Korps Brimob Polri.

Kemudian melanjutkan pendidikan Komandan Kompi di tahun 2003. Tak berhenti di situ, AKBP SA mengambil studi di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), serta Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan (sespimmen).
Menurut Budi, kejadian kekerasan yang terekam kamera pengawas itu hanya ketidakberuntungan saja.

Lantaran AKBP SA yang dikenalnya selama ini tak pernah kasar. Sehingga tak menyangka akan terekam dan viral.

"Jadi mungkin itu karena lepas kendali itu. Dalam kondisi situasional. Dalam kondisi kejengkelan tingkat tinggi mungkin itu. Apesnya ada video, jadi viral," ujar Budi tertawa.

Meski begitu, beruntung ada sosok sang istri yang berada di lokasi acara. Jadi bisa membantu menenangkan Kapolres Nunukan yang tengah tersulut emosi.

"Iya untung ada istrinya yang nenangin (AKBP SA)," pungkasnya.

(mdk/kur)