Breaking News

Pejabat PBB Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi


D'On, New York (AS),- Seorang pejabat PBB, Agnes Callamard mengatakan bahwa putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman ( MBS) adalah tersangka utama dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki, 2018.

Melansir Kantor Berita Anadolu, pelapor khusus PBB untuk urusan arbitrer, Agnes Callamard mengatakan meski dia tidak punya bukti terhadap MBS, namun urusan perintah dan penghasutan pembunuhan, MBS adalah tersangka utamanya.

"Begini, saya pikir dia adalah tersangka utama dalam hal menentukan siapa yang memerintahkan atau yang menghasut pembunuhan. Dia ada dalam skema. Secara pribadi, saya (memang) tidak memiliki bukti yang menunjuk kepadanya sebagai (orang) yang telah memerintahkan kejahatan," kata Callamard, yang juga seorang pengacara hak asasi manusia yang terkenal.

diadakan secara 'in absentia' karena semua orang tahu bahwa Arab Saudi tak akan membiarkan para terdakwa menghadapi persidangan langsung di Turki.

Callamard menggambarkan persidangan di Turki lebih adil daripada di Arab Saudi.
Pada 3 Juli lalu, Turki mengadakan persidangan kasus pembunuhan Khashoggi, dengan mendaftar 20 warga Saudi yang dituduh terlibat dalam pembunuhan.

Jamal Khashoggi sendiri adalah jurnalis Arab Saudi yang diasingkan di Amerika Serikat pada 2017. Dia pergi ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus dokumen agar dapat menikah dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Tim penyelidik percaya bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi saat tunangannya menunggu di luar, tetapi jenazahnya belum pernah ditemukan.

Para pejabat Saudi awalnya mengklaim bahwa dia telah meninggalkan gedung itu dalam keadaan hidup dan catatan peristiwa mereka berubah beberapa kali dalam beberapa pekan pasca ketidakmunculan Khashoggi.

Rincian pembunuhannya yang mengerikan mengejutkan dunia, dan laporan PBB berikutnya mengatakan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dan pejabat tinggi Saudi lainnya bertanggung jawab secara individual.

Pangeran MBS kemudian membantah telah terlibat dalam pembunuhan itu, tetapi mengatakan dia "bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Saudi".

(mond/anadolu)